Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, tengah berupaya untuk membudidayakan talas kuning untuk dijadikan salah satu komoditi bahan pangan pokok di Bali Utara. Ini bertujuan untuk dapat menguatkan dan mengurangi kerawanan ketahanan pangan karena talas kuning memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai sumber pangan lokal. Selain itu tanaman talas kuning merupakan tanaman khas Kabupaten Buleleng, oleh karena itu kelestarian plasma nutfah talas kuning harus tetap terjaga.
Farmer Field Days (FFD) Demplot Talas Kuning dilaksanakan di subak Lebeha, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng pada Senin (28/10/2019) yang dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kasi Produksi Tanaman Pangan, Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Koordinator Petugas Kecamatan, Perwakilan Perbekel Desa Bungkulan, PPL, dan anggota subak Lebeha.
Hasil ubinan dengan luasan 2,5m x 2,5m didapatkan hasil 19 kg, sehingga apabila dikonversikan ke dalam 1 ha didapatkan hasil sebesar 30 ton. Kisaran harga talas di tingkat petani saat ini ± Rp. 6.000,- per umbinya.
Dengan adanya demplot ini petani sangat merasakan manfaatnya dan diharapkan petani juga tetap mampu melaksakannya dengan maksimal sehingga dapat meningkatkan produksi talas kuning dan kegiatan tersebut dapat berkelanjutan. Selain itu disarankan juga untuk melakukan sistem budidaya tanaman tumpang sari dengan bawang merah, sehingga ada nilai tambah bagi petani. Keberhasilan kegiatan ini juga tidak terlepas dari dukungan semua pihak yang membantu.... (BidangTP)