Perluasan areal tanam padi di lahan kering saat ini menjadi tumpuan besar pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi padi nasional. Upaya Pemerintah dalam mendorong perluasan tanaman padi di lahan kering perlu didukung oleh tersedianya inovasi teknologi budidaya yang unggul dan pendampingan dari penyuluh.
Pendampingan dan pengawalan dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi selain faktor-faktor yang lainnya.
Pendampingan dan pengawalan menjadi unsur penting dalam menggerakkan para petani untuk dapat menyiapkan teknologi. Penyuluh merupakan salah satu penggerak bagi para petani (pelaku utama). Penyuluh dapat berperan sebagai komunikator, fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator melalui pengawalan dan pendampingan kegiatan peningkatan produksi padi maupun yang lainnya dalam pencapaian swasembada yang berkelanjutan.
Padi gogo adalah tanaman pertanian yang diusahankan di lahan kering pada di daerah yang bercurah hujan rendah atau pada bagian teratas dari suatu daerah berlereng yang tidak/kurang mampu menampung air relatif lama. Padi gogo sangat bergantung pada air hujan, maka biasanya padi gogo hanya bisa ditanam sekali dalam setahun dan diselingi dengan tanaman kering seperti jagung dan kedelai. Wilayah kecamatan Gerokgak khususnya di Kelompok Tani VI dan Kelompok Putra Harapan Kita, Desa Sanggalangit telah dilaksanakan budidaya padi gogo seluas 20 Ha .
Produksi/hasil panen tanaman padi gogo yang telah dicapai oleh para petani perlu dihitung melalui kegiatan pendugaan hasil yang biasa disebut Ubinan.
Pengambilan data produktivitas dengan cara ubinan dilakukan pada hari Jumat, 24 April 2020.
Adapun data hasil ubinan padi gogo sementara yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Kelompok Tani VI
Petak ubinan : 2.5 x 2.5 m
Berat ubinan : 5.018 kg
Gkp (gabah kering panen) : 80.28 kw/ha
Kelompok Putra Harapan
Petak ubinan : 2.5 x 2.5 m
Berat ubinan : 4.035 kg
Gkp (gabah kering panen) : 64.56 kw/ha
Analisis Usaha Tani :
Analisis usaha tani dilakukan dengan cara menghitung total biaya produksi (total biaya tetap dan biaya variabel) untuk mengetahui peluang keuntungan yang bisa dicapai oleh petani. Dalam perhitungan ini juga menggunakan simulasi analisa usaha tani oleh para petani tanpa menggunakan fasilitas bantuan benih maupun pupuk subsidi sehingga para petani bisa mengetahui prospek keuntungan dari usaha yang mereka jalani sehingga akan memotivasi petani untuk giat bertani.
Berdasarkan hasil analisa usaha tani untuk sampel yang diambil dari salah satu petani dengan lahan seluas 0.5 ha dan produksi yang besarnya diperoleh dari hasil ubinan yang diasumsikan sebagai hasil produksi riil keseluruhan saat panen dan pada harga yang berlaku di tingkat petani sehingga diperoleh hasil perhitungan bahwa petani mencapai titik impas pada saat mereka mampu menghasilkan produksi sebesar 507.53 kg atau petani mampu melakukan penjualan sebesar Rp. 4.770.922. dengan hasil produksi berdasarkan ubinan sebesar 2,166 ton beras maka hasil kalkulasi diatas menunjukkan bahwa petani dalam kondisi mendapat keuntungan dari usaha tani padi gogo yang dilakukan....
Arimbawa/BPP Gerokgak