Pengamatan OPT Durian dilaksanakan di Kelompok Tani Bhuana Sari, Desa Pedawa, Kecamatan Banjar pada Rabu, 6 September 2023 oleh POPT kecamatan Banjar. Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan keliling yang dilakukan secara berkala dengan menjelajah/mengelilingi wilayah pengamatan untuk mengetahui keadaan serangan OPT, DPI (Dampak pengaruh iklim), serta informasi tentang penggunaan dan penyimpanan bahan pengendali OPT lainnya.
Pengamatan dilakukan di kebun durian milik pak Made Wenten. Tanaman durian yang diamati berumur 4-8 tahun dengan varietas berbeda, yaitu musang king, kane, dan lokal. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa beberapa pohon durian terkena kanker batang.
Penyakit kanker batang disebabkan oleh jamur Phytopthora palmivora. Jamur ini mempunyai sporangium bulat, dapat berkecambah secara langsung dengan membentuk pembuluh kecambah, atau secara tidak langsung dengan membentuk spora kembara (zoospora). Pythium dapat bertahan lama di tanah. Pemencaran dalam kebun pada umumnya terjadi bersama-sama dengan tanah atau bahan organik yang terangkut oleh air atau memencar melalui percikan air hujan. Jamur ini cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50%, karena menyerang hampir semua bagian tanaman durian mulai dari akar, batang, daun dan buah. Gejala penyakit ini baru diketahui setelah kulit batang mengeluarkan resin atau blendok. Gejala kanker batang pada pohon durian akan menimbulkan blendok yang berwarna coklat kemerahan atau gummosis.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dapat dilakukan tindakan pengendalian, sebagai berikut:
1. Pemasangan Kaki Ganda. Pemasangan kaki ganda pada tanaman durian merupakan langkah yang efektif untuk mendeteksi serangan kanker batang secara dini. Dengan memasang kaki ganda, petani dapat mengidentifikasi gejala awal seperti busuk akar atau perubahan warna pada daun dengan lebih mudah. Apabila gejala tersebut muncul, tanaman yang terinfeksi dapat segera diisolasi dan tindakan pengendalian dapat diambil untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
2. Pembatasan Jumlah Buah yang Diproduksi. Produksi durian yang berlebihan dapat meningkatkan kerentanan tanaman terhadap serangan kanker batang. Ini disebabkan oleh alokasi sumber daya yang berlebihan pada buah-buahan, yang melemahkan pertahanan alami tanaman. Oleh karena itu, penting untuk membatasi jumlah buah yang diproduksi pada setiap tanaman, sehingga sumber daya dapat dialokasikan secara optimal untuk pertumbuhan dan pertahanan tanaman.
3. Kebersihan Kebun. Mempertahankan kebersihan kebun durian sangat penting dalam mencegah serangan kanker batang. Petani harus secara rutin membersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi, termasuk daun-daun yang jatuh dan batang yang terinfeksi. Ini akan mengurangi kemungkinan penyebaran patogen dan menciptakan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi perkembangan penyakit.
4. Pengontrolan Tanaman. Memastikan tanaman durian dalam kondisi yang sehat dan kuat dapat meningkatkan ketahanannya terhadap serangan kanker batang. Petani perlu melakukan pemangkasan rutin untuk menghilangkan ranting-ranting yang sakit atau mati, memastikan pasokan nutrisi yang cukup, dan memberikan perawatan yang baik secara umum. Dengan menjaga keadaan tanaman optimal, mereka akan lebih mampu melawan serangan penyakit.
Dengan adanya tindakan pencegahan dan monitoring pada awal gejala penyakit, diharapkan intensitas serangan kanker batang tidak meningkat dan tidak menurunkan produktivitas secara signifikan dan tidak menimbulkan kerugian bagi petani.
(BPP Banjar)