(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

SHARING TANAMAN PORANG DI BPP BUSUNGBIU

Admin distan | 27 April 2021 | 358 kali

      Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus) merupakan tanaman asli Indonesia, yang sudah dikenal sejak jaman dulu, namun teknis budidaya dan prosessing atau olahannya belum mendapat perhatian secara serius. Masyarakat Bali  menyebut tanaman porang dengan kule-kule.

      Belakangan ini tanaman porang sedang lagi booming, dimana-mana petani memperbincangkannya bahkan sudah ada yang menanam ribuan pohon. Kabarnya ada pengusaha atau petani di Jawa Timur yang berhasil dan sukses berkat tanaman porang, semakin membuat animo petani tambah semangat menanam porang. 

      Untuk menjawab animo masyarakat petani yang antusias dengan tanaman  porang, BPP Busungbiu pada hari Selasa, 27April 2021 bertempat di ruang pertemuan,  menyelenggarakan sharing atau diskusi tentang tanaman porang. Pada pertemuan tersebut pemaparan tanaman porang disampaikan oleh I Wayan Budiasa, SP  Penyuluh Pertanian Madya penyuluh senior di BPP Busungbiu, dibantu penyuluh yunior saudari  Cholidah Islamiyah Zakiatuz Zaka, Spt. Sebagai tindak lanjut  mereka  berdua telah mengikuti Bimtek peningkatan kapasitas penyuluh dan petani porang di Adi Asri Beach Hotel Pemuteran Kecamatan Gerokgak beberapa waktu yang lalu.

      Kegiatan sharing tersebut diikuti oleh semua penyuluh dan pegawai di BPP Busungbiu yang dipandu oleh Koordinator BPP. Diskusi berjalan lancar berkaitan dengan aspek budidaya seperti persiapan lahan, bibit, jarak tanam, pemupukan, penyiangan, pengelolaan air, panen dan pemasaran. 

      Karena antusias masyarakat terkait komoditi tanaman porang sangat tinggi, kiranya penyuluh lebih berhati-hati dalam memberikan informasi terkait prospek  pasarnya. Mudah-mudahan komoditi porang mempunyai prospek pasar yang baik dan berkelanjutan atau dapat memberikan keuntungan bagi petani. Biarkan petani memilih dan memutuskan sendiri sedangkan penyuluh adalah sebagai pendamping dalam aspek teknis, sosial dan ekonomi.   

      Oleh sebab itu diharapkan petani dapat membentuk kelompok dan dapat bekerjasama atau bermitra dengan pengusaha yang membeli atau pabrik pengolahan.