Sistem tanam padi dengan cara ditaburkan secara langsung sudah dikenal oleh petani Indonesia, terutama oleh petani yang membudidayakan padi gogo atau gogo rancah.
Salah satu dasar dikembangkannya sistem ini adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi, terutama efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja tanam.
Sistem tanam benih langsung (tabela) merupakan sistem penanaman tanaman padi tanpa melalui persemaian dan pemindahan bibit. Sistem tabela pada dasarnya dibedakan atas dua cara, yaitu tanam benih langsung dalam larikan atau tanam benih langsung secara merata (broad cast) pada areal pertanaman.
Cara tanam benih langsung dalam larikan tidak banyak mengubah cara budi daya yang telah berlangsung selama ini karena dalam penerapannya tetap menggunakan larikan dengan jarak antar barisan antara 22-25 cm, tergantung varietas yang ditanam.
Sedangkan caratanam dengan penyebaran benih secara merata pada areal pertanaman mampu menurunkan curahan tenaga kerja sekitar 28%.
Sementara itu, cara pengolahan tanah dan perawatan dalam budidaya padi tabela ini pun pada dasarnyajuga sama dengan budidaya padi pada umumnya, hanya ada beberapa hal yang membedakannya, berikut diantaranya:
Pengolahan tanah
Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan pengolahan tanah yang sempurna. Pengolahan tanah yang dalam akan mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah pada stadia generatif. Permukaan tanah harus rata agar tinggi permukaan air dapat dikontrol.
Kondisi air dipastikan tidak menggenang agar bibit tidak terbawa air. Jika kondisi air melimpah maka di sekitar jarak tanam harus diberi saluran air untuk mencegah bibit yang hanyut.
Persiapan benih
Untuk persiapan benih dilakukan dengan cara merendam benih terlebih dahulu hingga tumbuh sedikit akar. Kemudian setelah akar tumbuh, baru siap di tanam. Perendaman dilakukan 24 jam dan ditiriskan selama 12 jam.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memasukkan 2-3 benih ke dalam lubang tanam yang sudah ditugal. Untuk penanaman bisa dilakukan dengan bantuan tambang atau benang kecil untuk meluruskan supaya rapi. Atau bisa juga menggunakan atabela atau alat tanam benih langsung yang sudah ada pengaturan jarak dan benih yang akan digunakan.
Perlu diperhatikan juga bahwa untuk tidak menabur benih jika menurut perkiraan akan turun hujan.
Bila dibandingkan antara penggunaan cara biasa dengan cara tanam tabela, maka cata tanam tabela akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
- Biaya tenaga kerja diluar panen 25-30 persen lebih rendah
- Biaya sarana produksi 5-10 persen lebih rendah
- Memperpendek umur panen
- Hasil per hektar 10-25 persen lebih tinggi dan harga gabah maupun beras lebih tinggi (karena kualitas lebih baik)
Lokasi yang paling sesuai untuk penerapan tabela adalah agroekosistem sawah irigasi teknis. Meskipun demikian, pada agroekosistem lahan pasang surut, lahan kering, dan sawah tadah hujan juga dapat diterapkan dengan syarat pengelolaan air dan penyiapan lahan dilakukan secara khusus.