(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Kunjungan Anjangsana Petani WKPP Desa Jagaraga Terkait Cara Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi.

Admin distan | 03 Juli 2025 | 102 kali

Pengendalian hama penggerek batang padi sangat penting untuk menjaga hasil panen. Hama ini, yang umum di Asia termasuk Indonesia, terutama berasal dari kelompok larva ngengat (Lepidoptera) seperti:

1. Scirpophaga incertulas (penggerek batang kuning)

2. Chilo suppressalis (penggerek batang bergaris)

3. Sesamia inferens (penggerek batang ungu)


Gejala Serangan

Masa vegetatif: "Sundep" – tanaman mati pucuk dan mudah dicabut.

Masa generatif: "Beluk" – bulir padi kosong atau tidak berisi.

Strategi Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi

1. Pengendalian Budidaya (Cultural Control)

- Tanam serempak di satu hamparan untuk memutus siklus hidup hama.

- Pengolahan lahan sempurna untuk mematikan larva dan pupa di jerami.

- Sanitasi lahan: membakar/memusnahkan sisa tanaman padi setelah panen.

- Pengaturan jarak tanam agar tidak terlalu rapat.

- Pemupukan seimbang, terutama tidak berlebihan nitrogen (urea).

2. Pengendalian Mekanis

- Pemasangan perangkap cahaya (lampu) untuk menangkap ngengat dewasa.

- Perangkap feromon untuk menarik dan menjebak ngengat jantan.

3. Pengendalian Hayati

- Lepas parasitoid telur seperti Trichogramma japonicum.

- Konservasi musuh alami seperti laba-laba, kumbang, dan capung.

4. Pengendalian Kimia

- Dilakukan jika serangan di atas ambang ekonomi (±10% anakan terserang).

- Insektisida yang bisa digunakan (sesuai rekomendasi setempat): BPMC (fenobucarb), 

- Carbofuran, Fipronil, Dimehypo

- Gunakan insektisida secara bijak dan rotasi bahan aktif untuk menghindari resistensi.


Monitoring dan Ambang Ekonomi

- Lakukan pengamatan rutin sejak tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.

- Ambang ekonomi: jika >10% rumpun tanaman menunjukkan gejala sundep/beluk.


Hasil Pengamatan yang dilakukan pada Hari Kamis Tanggal 3 Juli 2025 yaitu Hasil serangan masih dibawah ambang batas ekonomi. Penanggulangan kejadian ini adalah dengan pengairan efektif efesien, pemupukan berimbang, pembersihan lingkungan, pemusnahan telor kupu-kupu putih, dan dilakukan pengamatan yang lebih intensif.