Rendahnya
produktifitas serta produksi cabai antara lain disebabkan karena adanya serangan
organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti : Layu Fusarium, Thrips, Kutu,
Antraknosa maupun Virus Gemini dll. Sehubungan dengan hal tersebut pada hari Kamis, 15 Agustus 2024 Dinas Pertanian
Kabupaten Buleleng melalui JF Pengendali
OPT, JF MPHP bersama PPL Ahli Muda, PPL Ahli Madya Bidang Hortikultura
didampingi oleh Koordinator PPL Kecamatan Gerokgak, POPT Kecamatan Gerokgak dan
PPL Wilbin Desa Pemuteran melaksanakan kegiatan gerakan pengendalian OPT pada
tanaman cabai di Kelompok Tani Ternak
Harapan Baru Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak
dengan menggunakan Agen Pengendali Hayati yang ramah lingkungan berupa
Paenibacillus.
Gerakan
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan merupakan upaya pengamanan produksi
cabai dari serangan OPT, sehingga produktifitas cabai menjadi lebih maksimal
baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Luas Areal yang menjadi sasaran
Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan ( OPT )
seluas 1 ha dengan varietas ORI 212. Bapak Putu Wirtana adalah salah
satu anggota Kelompok Tani Ternak Harapan Baru yang menjadi Lokasi kegiatan
gerdal mengelola tanaman cabai seluas 40 are. Tanaman cabai saat ini sudah
panen sebanyak 5 kali dengan harga Rp. 42.000/kg ditingkat petani dengan total
produksi 251 kg
Tujuan Gerakan Pengendalian OPT
adalah :
·
Mencegah serta melindungi tanaman cabai sedini
mungkin dari gangguan dan serangan OPT agar pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi sehat sehingga produksi maksimal
·
Petani peserta diharapkan bisa menerapkan sistem
pengendalian OPT melalui kegiatan gerdal dalam menekan serangan OPT pada
tanaman cabai secara ramah lingkungan
Manfaat Gerakan
Pengendalian OPT adalah :
·
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani
dalam pengelolaan dan pengendalian OPT pada tanaman cabai secara ramah lingkungan
·
Berkurangnya
dampak negative akibat dari
penggunaan pestisida kimia
(Bidang Hortikultura)