(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PROGRES DAN PENGELOLAAN IRIGASI PERPOMPAAN MENDUKUNG PERLUASAN AREAL TANAM

Admin distan | 23 Agustus 2024 | 252 kali

Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui kegiatan Irigasi Perpompaan melaksanakan kegiatan monitoring terhadap progres fisik dan pengelolaan dari kegiatan irigasi perpompaan. Sasaran dari kegiatan Irigasi Perpompaan ini adalah untuk lahan-lahan sawah yang menanam padi dengan kondisi lahan rawan kekeringan dan lahan dengan IP<2. Lokasi monitoring pertama dilaksanakan di Subak Lanyahan Kerobokan desa Kerobokan Kecamatan Sawan. Untuk capaian progres fisik kegiatan irigasi perpompaan sudah mencapai 95% dengan capaian pada pembangunan gudang alsin, rehabilitasi sumur gali dan rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi. Sedangkan untuk progres pengadaan telah terealisasi berupa pasang baru listrik PLN dengan kapasitas 5500 VA, pengadaan mesin pompa 2 unit dan pengadaan pipa PVC 2 Dim.

Untuk progres keuangan dari dua tahap yang direncanakan (tahap I (70%) dan tahap II (30%)) dalam proses pencairan sudah terserap 100 %. Sebagaimana pertencanan awal terhadap pengelolaan sumber-sumber air untuk komoditas padi, baik itu air permukaan maupun air tanah akan diatur dan dimufakatnya dalam rembug subak. Rekayasa pengelolaan air irigasi akan diatur sebagai berikut : 1. Pada lahan sawah yang berada pada bagian selatan yang notabene sering mengalami kekeringan terutama pada MT II dan III suplei air irigasi yang berasal dari air permukaan pembagian debit air akan lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.

Sedangkan lahan-lahan yang berada pada bagian utara akan memanfaatkan air irigasi yang berasal dari air tanah dengan menggunakan mesin dari kegiatan irigasi perpompaan maupun dari mesin secara swadaya. Dalam pengelolaan air irigasi ini akan ditumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota subak dengan memberikan dana kompensasi atas biaya operasinal dari mesin-mesin pompa yang digunakan dimana untuk besarannya diputuskan dalam rembug Subak. Sasaran dari kegiatan Irigasi Perpompaanm adanya perluasan areal tanam, dimana pada saat dilaksanakan monitoring belum ada petani yang melakukan penanaman, sehingga belum dapat dilaporkan adanya perluasan areal tanasm. Sebagaimana keterangan dari ketua kelompok Subak Lanyahan Kerobokan, panen raya padi akan dilaksanakan pada minggu akhir bulan Agustus dan penanaman baru di MT III dilaksanakan pertengan bulan September, sehingga dampak dari kegiatan yang didapatkan oleh kelompok baru dapat terlaporkan luas tanam pada bulan September.

Kegiatan irigasi perpompaan akan dimanfaatkan dengan mengelola air irigasi yang ada, baik yang bersumber dari air permukaan maupun air tanah, dengan memfokuskan air permukaan pada lahan-lahan yang berada di bagian selatan, dan irigasi air tanah pada lahan-lahan di bagian utara. Diharapkan dengan kondisi tersebut seluruh lahan yang ada di Subak Lanyahan Kerobokan dapat terairi secara optimal dan bantuan yang diperoleh kelompok, dapat menambah areal tanam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Subak diharapkan dapat memelihara irigasi perpompaan yang bangun agar dapat beroperasi dan bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. 

Lokasi monitoring berikutnya adalah Subak Pungakan, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan. Tim didampingi oleh ketua kelompok   Subak Pungakan Sasaran dari kegiatan Irigasi Perpompaan ini adalah untuk lahan-lahan sawah yang menanam padi dengan kondisi lahan rawan kekeringan dan lahan dengan IP<2.  Untuk capaian progres fisik kegiatan irigasi perpompaan sudah mencapai 95% dengan capaian pada pembangunan gudang mesin,  rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi. Sedangkan untuk progres pengadaan telah terealisasi  pengadaan mesin pompa portable 1 unit menggunakan BBM solar dengan kapasitas mesin 28 Pk dan pengadaan pipa spiral 4 dim. Untuk progres keuangan dari dua tahap yang direncanakan (tahap I (70%) dan tahap II (30%)) dalam proses pencairan sudah terserap 100%. Sebagaimana perencanan awal terhadap pengelolaan sumber-sumber air tambahan untuk komoditas padi akan diambil dari air permukaan berupa aliran air sungai yang berada dibawah lahan yang diusahakan dengan jarak sumber air kelahan pada bagian hulu sepanjang 110 meter. Pengelolaan air irigasi akan dimanfaatkan dengan lahan seluas 15 ha. Biaya operasinal akan ditunjang dari kas kelompok dengan kesepakan yang diambil melalui rembug subak. baik itu air permukaan maupun air tanah akan diatur dan dimufakatnya dalam rembug subak. Rekayasa pengelolaan air irigasi akan langsung di suplai melalui saluran irigasi terbuka dengan pengaturan melalui bak bagi sesuai dengan luasan lahan masing-masing anggota.

Berdasarkan pengamatan lapangan dampak dari terbangunnya irigasi perpompaan ini sudah dimanfaatkan oleh anggota sesuai laporan luas olah lahan disertai bukti foto dokumentasi per tanggal 19 Agustus 2024 adalah 0,5 ha. Dengan pompa tersebut diharapkan volume air yang dihasilkan akan mampu mengairi lahan sawah seluas 30 ha, terutama pada musim tanam ketiga. Hal ini menjadi salah-satu faktor dalam mendukung perluasan areal tanam di Subak Pungakan pada khususnya. Tim Teknis menyampaikan bahwa kegiatan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Untuk itu, diharapkan salah satu pendukung dari ketahanan pangan nasional berupa perluasan areal tanam dapat tercapai di tahun ini dan dapat memberi manfaat secara berkelanjutan untuk tahun-tahun selanjutnya.




(BIDANG PSP)