Balai Penyuluhan Pertanian(BPP) merupakan unit kerja pemerintah yang berfungsi untuk memberikan penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan. Selain itu BPP juga berfungsi sebagai pusat informasi bagi petani atau pelaku utama dalam melakukan usaha tani. Semakin berjalannya waktu aktifitas penyuluhan harus terus beradaptasi mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat. Jika dulu penyuluhan harus langsung dari penyuluh kepada pelaku utama. Dengan adanya teknologi pelaku utama dapat mengakses informasi yang disediakan oleh penyuluh melalui gawai atau smartphone yang dimiliki oleh petani atau pelaku utama. Saat ini diharapkan BPP menjadi contoh bagi petani dalam melakukan usaha tani, baik dari komoditi yang diusahakan maupun informasi terkait pengendalian hama dan penyakit yang nantinya bisa diakses petani secara langsung dengan berkunjung ke BPP maupun diakses melalui media Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng baik media video maupun media tertulis. Untuk mempersiapkan hal tersebut BPP Buleleng melakukan persiapan pengelolaan lahan yang harapannya nanti bisa menjadi contoh atau inspirasi bagi petani.
Jumat, 22 November 2024 dilakukan pengelolaan lahan di BPP Buleleng. Lahan yang dikelola adalah lahan dibelakang kantor BPP dengan luas kurang lebih 0,25 ha dengan kondisi lahan tanah rawa. Kegiatan pengelolaan lahan yang dilakukan adalah pembersihan kolam yang belum diisi dengan bibit ikan dimana total kolam yang ada di lahan BPP adalah 13 kolam. Selain itu dilakukan juga pembuatan bedengan dengan memanfaatkan genteng bekas yang nantinya akan ditanami bunga pacar air. Di lahan BPP juga terdapat greenhouse dengan panjang 15 meter dan lebar 2.5 meter yang sudah ditanami dengan tanaman melon dan sudah berumur 7 hst. Selain kegiatan persiapan lahan juga dilakukan perawatan dan penyiraman pada tanaman terong, sawi dan bawang merah yang ada dihalaman BPP Buleleng. Dalam persiapan lahan juga dilakukan pembuatan arang sekam sebagai media tanam yang nantinya akan digunakan di bedengan yang sudah dipersiapkan, diharapkan kedepannya kegiatan ini terus berkembang sehingga bisa menjadi sumber informasi bagi petani dalam usaha tani.