Salah satu kiat/usaha petani di dalam menggedor daya produksi kopi agar maksimal selain dari jumlah tanaman dalam suatu hamparan, teknik pemangkasan dan aplikasi pemupukan juga ada beberapa hal yang wajib petani kopi lakukan yaitu, teknik Grafting /sabung sisip pada kopi.
Dalam teknik penyambungan Grafting, tentunya harus di pahami ada banyak klon batang bawah kopi yang sekiranya cocok atau familiar dengan lingkungan/iklim di lokasi petani itu berada, seperti contoh : ekSelsa degan nama latin (Coffea liberica var) atau sebutan daerah bali ''kopi selsa" dan juga Bibit Kopi Stek Intres BP308 yang sudah banyak ditanam.
Dari dua contoh batang bawah kopi tersebut tentunya petani kopi di Daerah Kec. Busungbiu sudah sangat familiar ada di kebun mereka. Kembali ke teknik Grafting, ketika sudah di tentukan jenis batang bawah , maka ketika umur kopi yang kita pakai untuk batang bawah tersebut mencapai usia "baik" untuk di Grafting/sabung diketahui usia tanaman yg memiliki daya tumbuh vegetatif berkisar 2-3 tahun dengan ketinggian pinggul orang dewasa dengan asumsi ketika tanaman tersebut berproduksi maka cukup mudah untuk pemetikannya.
Berikutnya yang tidak kalah penting yaitu petani harus dan wajib mengetahui varietas/klon produksi untuk bakal "sabung" tahap awal kopi tersebut contoh : klon Kawisari dan Bagio yang sedang digemari petani kopi di tahun 2024 ini, karena mempunyai sifat resisten tahan terhadap penyakit dan cuaca extream seperti kemarau panjang dan juga tahan terhadap kelembaban tinggi pada musim penghujan.
Beranjak ke teknik Grafting, tentunya hal yang harus diprhatikan yaitu : sterilisasi alat-alat Grafting (pisau,kresek sungkup dan tali temali) , juga di usahakan klon stek yang kita potong untuk cabang produksi pada saat 1 hari yang sama (meminimalisir kemtian sambungan/Grafting). Secara teori cara penyambungan, cukup gunakan 1-2 ruas saja (panjang bisa di sesuaikan dengan pelastik sungkup kita), kemudian bagian pangkal stek yang memiliki 1-2 ruas tersebut di sayat tipis bagian di kedua belah sisi dengan kepresisian kiri dan kanan harus merata dan sama ketebalannya. Maka tahap berikutnya tinggal kita potong dan sayat belah tengah klon Batang bawah yang sudah kita perkirakan dan cukup usia untuk disambung, ikat rapi hingga erat dan gunakan sungkup pelastik (pastikan tidak ada kebocoran agar air hujan tidak merusak kebagian tengah sambungan tersebut.
Hasil Grafting/sambungan bisa kita lepas sungkupnya ketika sudah muncul tunas atau daun muda. Maka melihat bukti nyata yang sudah ada di lahan petani kopi, selain petani bisa memiliki klon/varietas yang bagus, juga bisa memperpanjang masa produktif tanaman kopi yang umumnya 10-20 tahun, tetapi jika sudah menerapkan teknik Grafting dengan klon yang cocok di lingkungannya , maka masa produktif hasil tanaman kopi bisa maksimal ,30-35 tahun.
(BPP BUSUNGBIU)