Kacang Gude atau Cajanus Cajan (L) termasuk jenis tanaman kacang – kacangan (leguminosa) yang banyak diusahakan masyarakat baik di sawah maupun di tegalan. Tanaman kacang gude tumbuhnya tegak dengan tinggi tanaman sekitar 0,5 – 4 m, perakarannya serabut / tipis-tipis mencapai kedalaman 2 m. Tanaman ini bercabang banyak, diameter batangnya sekitar 15 cm, tumbuh dengan baik pada dataran rendah, lahan kering maupun dataran tinggi sampai 2.000 meter dari permukaan laut, menghendaki penyinaran penuh, tahan kering tetapi tidak tahan terhadap curah hujan yang tinggi, ditanam pada awal pertengahan maupun akhir musim hujan serta kemarau asalkan air mencukupi pada awal pertmbuhannya. Dengan curah hujan 600 – 1.000 mm per tahun bahkan dengan curah hujan 500 – 630 mm pertahun.
Subak Lanyahan yang berada di desa Petandakan Kecamatan Buleleng, memiliki luas sawah 32 ha dengan jumlah anggota subak 60 orang, saat ini menanam kacang gude atau yang lebih dikenal dengan undis dengan luas 5 ha dengan umur tanaman 5 bulan. Sebagian besar anggota subak Lanyahan sudah terbiasa menanam kacang gude ini di MT kedua, hal ini dikarenakan ketersediaan air sangat terbatas jika menanam padi. Pada musim tanam kedua ini luasan tanam yang ditanam oleh sebagian anggota subak Lanyahan ini disesuaikan dengan kemampuannya, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan panen.
Kacang gude pada umur 3 bulan sudah
bisa dipanen dengan rentang panen setiap 3 hari sekali, jika pemeliharaan
secara intensif tanaman ini bisa berumur 1 tahun, tetapi hal ini tidak
dilakukan oleh petani karena saat tanam padi sudah tiba, sehingga petani
beralih untuk tanam padi.
Kunjungan dan pembinaan yang dilakukan oleh
PP Ahli Madya, PP Muda dan Pengawas mutu hasil pertanian Bidang Hortikultura
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng disalah satu petani atas nama Ketut Kastawan
yang menanam kacang gude seluas 80 are, saat ini tanaman kacang gude berumur
sekitar 5 bulan dan sudah panen dengan
produksi mencapai 1,8 ton dengan kisaran harga ditingkat petani
Rp.8.000,-sementara dipasaran Rp.11.000,-
Pembinaan,
monitoring dan evaluasi secara rutin yang dilakukan oleh PPL telah memberikan
dampak pada sebagian besar anggota subak sehingga bisa meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani dan anggota keluarganya.