Kabupaten Buleleng memiliki
topografi “nyegara gunung” dengan
wilayah dataran rendah dan pegunungan, yang memungkinkan berbagai tanaman
komoditas pertanain bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan wilayah geografis
yang ada.
Topografi “nyegara
gunung” tersebut terdiri dari beberapa zona wilayah yaitu dataran rendah (
0 - 400 M dpl) dengan komoditi yang bisa dihasilkan berupa padi, jagung,
kedele, aneka kacang dan umbi, zona dataran medium (> 400 - 800 M dpl)
dengan komoditi hortikultura dan perkebunan sedangkan dataran tinggi (> 800 - 1.200 M dpl)
dengan komoditi hortikultura, perkebunan
dan sayuran.
Pengelolaan potensi Sumber Daya Alam akan maksimal
jika dilakukan oleh tangan-tangan yang trampil dan profeional, dalam hal ini
Dinas Pertanian berusaha meningkatkan
Sumber Daya Manusia bidang pertanian dengan program-program yang sudah
dirancang dan selalu bersinergi dengan misi pembangunan pemerintah kabupaten Buleleng
yaitu, “Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang professional, berbudaya dan berintegritas’’.
Tahun 2022 ini
produk hasil pertanian mengalami harga yang fluktuatif dan memicu
terjadinya inflasi, salah satunya adalah produk hortikultura yaitu cabe, dimana
penyebabnya adalah terjadinya banjir dan serangan OPT (Antraknose, Virus Gemini, Lalat Buah, Virus Keriting, Trips) sehingga
menyebabkan produksi menurun. Dengan kondisi tersebut Dinas Pertanian Kabupaten
Buleleng menyikapinya dengan program program untuk segera memulihkan keadaan
menjadi lebih baik dengan melakukan berbagai rancangan program seperti
peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, peningkatan produksi
hasil peternakan, penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian,
peningkatan produksi hortikultura. Peningkatan tersebut nantinya akan bermuara
pada pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk unggulan daerah
Untuk
mewujudkan pulihnya kedaan yang lebih baik, dilakukan koordinasi dan sosialisasi
program program ke masing masing BPP yang ada di Sembilan kecamatan, dimana
pada tanggal 21 September 2022 dilaksanakan di BPP Sukasada dan BPP Sawan.
Pada
pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Hortikutura,
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kepala Sub Bagian Perencanaan yang membahas penyamaan
persepsi tentang penginputan data per masing masing komoditas sesuai blangko SP
dan program kegiatan Bidang Hortikultura tahun 2023.
Dalam penginputan data di
kabupaten, data diambil dari PPL yang sebelumnya sudah mendata sesuai potensi
wilayah Desa binaan masing masing.
Dalam pertemuan tersebut, juga disosialisasikan
untuk kegiatan bidang Hortikultura yaitu :
Gerakan Tanam Cabai di 125
Desa
a.
Luas : 5 are
b.
Yang dibantu : benih cabai
- Benih Cabai Rawit
Merah : 400 pohon
- Pupuk Organik Kompos
: 60 kg
- Pupuk NPK Phonska Plus : 5 kg
- Pestisida : per BPP
c.
Pelaksana : KWT/Klp. Tani/PKK
d.
Penambahan luas tanam dari Dana ADD
e.
PPL Wilbin bertanggungjawab penuh
a.
Pemerataan tanam sepanjang tahun
• Pengaturan pola tanam untuk menjaga produksi tersedia sepanjang tahun, dengan jadwal panen
:
1. Januari – Maret : Desa Patemon, Pancasari, Tambakan
2. April – Juli : Desa Sumberkelampok, Suimberkima, Pejarakan,
Pemuteran, Tukadsumaga
3. Agustus – Oktober : Desa Pakisan, Bontihing,
Bebetin, Tambakan, Wanagiri
4. Nopember – Desember : Desa Pakisan, Kalisada,
Tambakan , Gobleg
b.
Satu petak
untuk tanam cabai
a. Penanaman di Dalam Green
House
b. Penggunaan Rain
Shelter/Sungkup
3. Pengolahan Cabai
-
Cabai Kering, Cabai Bubuk, Saos Sambal
- Penanaman minimal 5 pohon
setiap rumah tangga
- Cabai Kering, Cabai Bubuk,
Saos Sambal
ALOKASI PROGRAM TAHUN 2023 - 2025
• TAHAPAN KEGIATAN :
CABAI BONTOK/KLUNGKUNG
CABAI PAKISAN/BULELENG
Pada rangkaian acara diisi dengan diskusi yang membahas solusi dari permasalahan yang ada di lapangan serta mencari kesepakatan untuk bersama mensukseskan program Dinas Pertanian di tahun 2022 dan 2023 nanti.
Sumber Berita : Bidang Hortikultura