(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

SL-GHP Manggis Di Kelompok Tani Gadunge Desa Unggahan, Kecamatan Seririt

Admin distan | 23 September 2022 | 134 kali

Pelaksanaan Sekolah Lapang Good Handling Practices (SL-GHP)  buah manggis di Kelompok Tani Gadunge, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, merupakan tindak lanjut dari sekolah lapang Good Agriculture Practices SL GAP Manggis yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam rangka pengembangan produk hortikultura yang bermutu dan berdaya saing dipasaran diperlukan penanganan pascapanen yang baik dan benar (good Handling Practices/GHP). Penanganan pascapanen yang baik dan benar merupakan salah satu mata rantai dalam pencapaian standar mutu produk hortikultura. Penerapan (Good Handling Practices) pada komoditas hortikultura khususnya buah Manggis, merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari upaya peningkatan daya saing hortikultura khususnya buah Manggis di pasaran, baik  domestik maupun Internasional. Untuk mendukung penanganan pascapanen yang baik di tingkat petani, diperlukan peningkatan pengetahuan melalui sekolah lapang Good Handling Practices buah Manggis.

 Sekolah lapang GHP/Good Handling Practices merupakan model penerapan pelatihan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan untuk mempercepat proses peningkatan kompetensi dalam penanganan panen, pascapanen, pengolahan pascapanen sekaligus sebagai wahana bagi para petani untuk saling belajar dan bertukar pengalaman dengan sesama anggota serta interaksi antar anggota dan pemandu lapang. Sekolah Lapang Good Handling Practices buah Manggis dilaksanakan di Kelompok Tani Gadungge, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, diikuti oleh 15 orang peserta dari anggota kelompok selama 4 (empat) hari, yang dilaksanakan dari tanggal 20-23 September 2022.

Pelaksanaan SL-GHP buan Manggis bersumber dari dana TP Satker Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali tahun anggaran 2022. Pada pelaksanaan SL-GHP ini dihadiri oleh kepala Bidang P3HP Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali bapak Ir. I Nyoman Suarta, M.Si sekaligus membawakan materi Kebijakan Pengolahan dan Pascapanen, didampingi oleh PPS Ahli Utama bapak Ir. I Made Oka Parwata, MMA sebagai narasumber yang membawakan materi Penyusunan SOP dan SSOP Pascapanen dan PPS Ahli Madya Ir. I Made Buda, MP yang membawakan materi Praktek Penanganan Pascapanen, sedangkan dari Dinas Pertanian Kab. Buleleng dihadiri oleh bapak Kabid. Hortikultura bapak I Gede Subudi, SP., yang mewakili bapak Kepala Dinas Pertanian Kab. Buleleng yang berhalangan hadir untuk membawakan materi kebijakan Pembanguan Pertanian Kabupaten Bulelengdan sekaligus membawakan materi penanganan pascapanen buah manggis untuk ekpor, bapak Kabid Hortikultura didampingi oleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian drh. Agus Nunan Indrayana JBS beserta staf bidang hortikultura, Koordinator BPP Kecamatan Seririt beserta PPL Wilbin Desa Unggahan, Kecamatan Seririt.

Metode pembelajaran pada SL-GHP buang Manggis ini melalui pemberian teori dan praktek yang diberikan oleh nara sumber. Sekolah lapang merupakan praktek lapang penerapan GHP/SOP pascapanen, dalam rangka menghasilkan produk yang bermutu, sesuai dengan permintaan pasar, aman konsumsi dan dihasilkan dengan perlakuan yang ramah lingkungan. Penerapan GHP dalam kegiatan pascapanen, juga bertujuan untuk menekan kehilangan hasil, mempertahankan daya simpan dan meningkatkan mutu agar memiliki daya saing.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan SL-GHP adalah untuk memberikan acuan dan petunjuk bagi petugas di lapangan berkaitan dengan tahapan pelaksanaan kegiatan SL-GHP, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam melaksanakan penerapan GHP bagi petani/pelaku usaha buah Manggis.