Pada hari Kamis 10 April 2025 Kepala Bidang Perkebunan Mengikuti Rapat Pembahasan Laporan Awal Penyusunan Roadmap Kopi Arabika dan Kopi Robusta Kabupaten Bulelen yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng. Rapat dipimpin oleh Bapak Drs. Made Supartawan,MM selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah, dilaksanakan di Ruang Rapat Brida Kabupaten Buleleng dan diikuti oleh Perwakilan dari Bappeda, Perwakilan dari BPKPD, perwakilan dari Dinas Pariwisata, perwakilan dari Inspektorat Kabupaten Buleleng, perwakilan dari Diskopukam Kab. Buleleng, perwakilan dari DKPP kab. Buleleng, perwakilan dari Bagian Hukum Setda Kab. Buleleng, perwakilan dari Kecamatan Busungbiu, Perwakilan dari Kecamatan Sukasada, Perwakilan dari Kecamatan Banjar, Perwakilan dari Kecamatan Sawan, Perwakilan dari Kecamatan Kubutambahan, Perwakilan dari PD Swatantra, Ketua LPPM Undiksa, Ketua LPPM Unipas, Ketua LPPM STAH Negeri Empu Kuturan, Tim Pelaksana dari Universitas Warmadewa, Tim Teknis Penyusunan Roadmap Komoditas unggulan komoditi kopi kabupaten buleleng yang terdiri dari perwakilan dari Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koprasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buleleng dan Tim Persiapan Penyusunan Roadmap komoditas unggulan kopi Kabupaten buleleng, Koordinator BPP Busungbiu, Sawan, Banjar, Seririt, Kubutambahan dan perwakilan dari petani kopi di Kabupaten Buleleng
Dalam Pemaparannya Bapak Dr. I Wayan Rideng, SH,MH dari Universitas Warmadewa menyampaikan hasil pembahasan dari tim disepakati judul rodmap adalah : Penyusunan Roadmap Kopi Arabika dan Kopi Robusta Kabupaten buleleng. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa kopi merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi sebagai sumber devisa negara, dimana Indonesia merupakan negara no. 4 penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Klombia dengan produksi 10,9 juta karung ( 1 karung = 60 kg)
Pada kesempatan ke 2 pemaparan materi diberikan oleh Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M,Si dari universitas Warmadewa yang menyapaikan terkait dengan kondisi perkopian di Kabupaten Buleleng berdasarka data yang telah dikumpulkan. Cakupan luas kopi di wilayah Kabupaten buleleng yakni kopi arabika 2.854 ha dan kopi robusta seluas 10.727 ha. Terdapat luasan areal kopi yang belum menghasilkan seluas 700,98 ( tanaman masih muda/belum berproduksi.) Potensi belum dioptimalkan dicermati oleh BPK, sebagai akibat pemkab Buleleng belum menetapkan kopi sebagai sektor unggulan. Disampaikan terkait input, output serta proses yang perlu dilaksanakan antara lain :
1. Input dari penyusunan roadmap kopi arabika dan robusta Kabupaten Buleleng adalah
- Menetapkan strategi pengembangan sektor hulu
- Menyediakan sarana berupa bibit, pupuk, pestisida
- strategi pemberdayaan bantuan permodalan
- melakukan penelitian dan pengembangan kopi
- meningkatkan kualitas isfrastruktur
2. Output dari penyusunan roadmap kopi arabika dan robusta kabupaten buleleng adalah
- meningkatkan daya tarik produk unggulan
- Meningkatkan perlindingan produk unggulan
3. untuk mencapai input serta output tersebut diperlukan proses seperti :
- Memberikan Jaminan Kepastian Usaha Petani
- Mitigasi Resiko Usaha
- Meningkatkan Kapasitas Produksi
- Strategi Pengembangan sektor hilir
- Peningkatan Kerjasama lintas pihak
- Meningkatkan peran serta Masyarakat
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi diskusi sembari mengisi kuisioner yang bertujuan memotret fakta lapangan dari pengumpulan data melalui survei kepada petani dan pejabat terkait.