Kegiatan pagi ini dilaksanakan oleh PPL Wilbin Desa Umejero (I Kadek Wahyu), rekan penyuluh dan rekan dokter hewan menghadiri pertemuan GAPOKTAN Widya Mekar Lestari yang diadakan bersamaan dengan pertemuan KWT. Widya Mekar Mandiri berlokasi di Banjar Cemara - Desa Umejero. Kegiatan hari ini bertujuan untuk melakukan pembinaan kepada Gapoktan dalam kelengkapan administrasi dan pertanggung jawaban keuangan yang telah berkembang di masing - masing kelompok. Rabu, 1 Oktober 2025
Gapoktan adalah singkatan dari Gabungan Kelompok Tani. Gapoktan dibentuk untuk memperkuat kedudukan kelompok tani agar lebih efektif dalam mengelola usaha tani, mengakses bantuan, teknologi, maupun permodalan, berfungsi sebagai wadah koordinasi, kerjasama, serta pelayanan bagi anggota kelompok tani yang tergabung di dalamnya. Biasanya, gapoktan juga menjadi mitra pemerintah dalam program pertanian, penyaluran sarana produksi (saprotan), hingga pemasaran hasil pertanian. Tujuan Gapoktan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan pertanian di wilayah tersebut. GAPOKTAN Widya Mekar Lestari terdiri dari gabungan 4 kelompok tani & 1 kelompok wanita tani, diantaranya :
1. Kelonpok Tani Widya Karya
2. Kelompok Tani Satwa Alam Lestari
3. Kelompok Tani Mekar Karya Mandiri
4. Kelompok Tani Giri Kusuma
5. KWT. Widya Mekar Mandiri
PPL Wilbin Umejero menyampaikan kaitannya dengan kesiapan Gapoktan dalam mengikuti Evaluasi dan Penilaian Gapoktan yang akan diadakan Bulan Oktober-November. Kesiapan yang dimaksud mulai dari profil gapoktan, buku administrasi, laporan pertanggung jawaban keuangan, dan bagaimana mekanisme simpan pinjam yang ada di Gapoktan. Selain itu, disampaikan beberapa hal oleh Koordinator BPP Busungbiu, Bapak drh. Gusti Lanang bahwasannya evaluasi ini merupakan suatu kebanggaan oleh Gapoktan dikarenakan dana bantuan PUAP yang diterima berkembang dengan sangat baik. Selain itu GAPOKTAN Widya Mekar Lestari merupakan gapoktan yang mampu mempertanggung jawabkan keuangannya dengan diadakannya RAT (Rapat Anggota Tahunan) setiap tahunnya dengan baik.
Dalam rangka pembinaan ini juga diselipkan KIE (Komunikasi, Infomasi dan Edukasi) dari drh. Ni Made Rina Yulinta kaitan dengan kewaspadaan akan rabies, yang bertujuan memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rabies, cara penularannya, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan jika tergigit hewan yang terinfeksi rabies, seperti segera mencuci luka dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin anti rabies. Bagi anggota kelompok tani atau warga sekitar yang memiliki anjing wajib dilakukan vaksinasi rabies. Selain itu, disampaikan beberapa hal terkait pemeliharaan ternak kambing mencakup manajemen kandang yang baik, pemilihan bibit unggul, nutrisi pakan yang seimbang, kesehatan dan sanitasi rutin, manajemen reproduksi, dan pengelolaan limbah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi, kesehatan, dan pendapatan peternak, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan limbah sebagai pupuk organik.