Kegiatan Bidang Perkebunan pada hari Senin, 23 September 2024 yaitu melakukan monitoring budidaya tanaman tembakau di Kelompok Tani Sari Daun Pertiwi, Desa Patemon. Kecamatan Seririt. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kepala Bidang Perkebunan, PP Ahli Muda, POPT Perkebunan, Koordinator P2K Seririt dan Staf Bidang Perkebunan, serta didampingi oleh Ketua Kelompok Tani .
Tahun 2024. anggota Kelompok Tani Sari Daun Pertiwi melaksanakan penanaman tembakau seluas 55 ha dengan sistem tumpang sari dengan tanaman cabai. Varietas tembakau yang ditanam yaitu varietas Virginia, sedangkan tanaman cabai yang ditanam merupakan cabai lokal setempat. Dengan sistem tumpang sari tersebut memungkinkan pemanfaatan lahan yang lebih optimal dan dari sisi ekonomi petani dapat meningkatkan pendapatannya.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, pertumbuhan tanaman tembakau menunjukkan pertumbuhan yang baik dan subur , di lokasi pengamatan hanya ditemukan sedikit serangan OPT. beberapa tanaman milik salah satu petani tembakau di desa patemon yaitu bapak ketut Karuna terserang penyakit daun keriting yang disebabkan oleh virus gemini keriting daun tembakau(TLCV) yang ditularkan oleh lalat bemisa tabaci. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit utama pada tanaman tembakau. Mengingat tanaman tembakau dan cabai berasal dari famili yang sama yaitu Solanaceae, maka perlu dilakukan pengamatan rutin untuk mendeteksi dini serangan OPT karena tanaman yang berasal dari famili yang sama sering kali rentan terhadap hama dan penyakit yang sama. Beberapa OPT yang sama yang biasanya menyerang tanaman tembakau dan cabai yaitu kutu daun, thrips, dan ulat grayak. Oleh sebab itu, sangat penting dilakukan pemantauan dan pengelolaan OPT untuk memastikan produktivitas dan hasil panen sehingga dapat mengurangi risiko kerugian petani.
Pada minggu ke - 4 (empat) di Bulan September ini petani telah melaksanakan panen petikan yang ke - 6 (enam) , sebagaimana kita ketahui petani tembakau di Desa Patemon melaksanakan pemetikan daun tembakau antara 10 - 12 kali dalam masa panen yang berlangsung kurang lebih selama 3 bulan . Pemetikan daun dimulai dari bagian bawah, dipetik 2 – 3 lembar helai daun setiap kali petik. Daun yang siap panen ditandai oleh perubahan warna daun, dari hijau menjadi kuning kehijauan, tepi daun mengering, permukaan daun agak kasar dan tangkai daun mudah dipatahkan. Panen dilakukan saat pagi hari setelah embun menguap sampai siang hari. Daun yang telah dipetik selanjutnya diproses atau diolah menjadi tembakau rajangan.
Pengolahan tembakau rajangan terdiri dari 3 tahap kegiatan, yaitu 1) pemeraman, 2) perajangan dan 3). penjemuran. Untuk pemeraman dilakukan dengan cara mengatur daun, yaitu didirikan di rak pemeraman. Lamanya pemeraman tergantung dari posisi daun pada batang. Lama pemeraman 1-2 malam hingga warna daun tembakau menjadi hijau kekuningan. Setelah daun tembakau diperam, selanjutnya adalah proses perajangan. Daun tembakau dirajang secara manual menggunakan pisau dan juga menggunakan mesin perajang, biasanya dilakukan pada tengah malam sampai pagi, dengan tujuan hasil rajangan dapat segera dijemur pada pagi harinya. Terakhir dilakukan proses penjemuran, dimana lama penjemuran tembakau rajangan biasanya sekitar 2-3 hari tergantung panas matahari.
Diperkirakan hasil panen sampai dengan akhir Bulan September ini mencapai 50 % dari keseluruhan tanaman tembakau yang ada saai ini di Desa Patemon. Harga yang diperolah petani pada masa pertengahan panen ini cukup stabil pada angka 80.000/kg tembakau rajangan kering. Permasalahan yang dihadapi oleh petani adalah kekurangan tenaga kerja untuk panen dan pengolahan tembakau rajangan. Upaya yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan bantuan mesin perajang yang telah diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dengan memperbaiki serta mengganti spare part mesin yang sudah rusak. Kelompok tani memerlukan 10 pisau perajang baru untuk menggantikan pisau yang sudah kurang optimal untuk merajang dan sudah difasilitasi oleh Bidang Perkebunan dengan memesan langsung ke UD. Bina Usaha di Temanggung Jawa Tengah selaku penyedia alat dan mesin perajang tembakau.
Harapan Petani tembakau di desa Patemon selain harga tembakau tetap stabil juga berharap tetap mendapatkan bantuan saprodi dari pemerintah terutama bantuan pupuk untuk mengurangi biaya produksi serta dapat meningkatkan produksi , sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani tembakau di Desa Petemon dapat ditingkatkan.
(Bidang Perkebunan)