Senin, 14 November 2022, dilaksanakan pengamatan opt padi di Subak Sidayu Desa Penarukan, bersama PPL Wilbin Penarukan dan POPT Kecamatan Buleleng. Keluhan petani lahan sawah milik Kadek Sugiarta pada daun padi nya terdapat bercak belah ketupat pada umur 86 hari setelah tanam dengan varietas ciherang. Menurut pengamatan POPT Kecamatan Buleleng padi tersebut terserang penyakit blas dengan intensitas ringan dengan luas serangan 2 hektar dan luas waspada 57 hektar. Diketahui penularan penyakit disebabkan karena rumput sekitar sudah terserang blas, rumput juga inang alternatif dari penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pycularia oryzae ini.
Popt Kecamatan Buleleng dalam hal ini merekomendasikan beberapa pengendalian yaitu yang pertama sanitasi di sekitar lahan sawah, agar sumber penyakit blas hilang, melakukan pengairan berselang hal ini dilakukan karena perkembangan jamur sangat cepat pada keadaan lembab, pengendalian penyemprotan fungisida tidak dianjurkan karena padi akan panen beberapa minggu lagi. Untuk musim tanam berikutnya dapat dilakukan pengendalian secara preventif dengan berbudidaya padi menggunakan jarak tanam 25cm x 25cm atau jajar legowo 2: 1 menanam varietas yang tahan terhadap serangan blas antara lain Inpari 21 batipuah, Inpari 22, Inpari 26, Inpari 27, Inpago 4, Inpago 5, inpago 6, Inpago 7 dan Inpago 8, perlakuan sanitasi sisa tanaman juga diperlukan, dan perlakuan benih/seed treatment. Jika petani (Kadek Sugiarta) mau melakukan beberapa rekomendasi yang diberikan oleh popt maka kehilangan hasil akibat serangan blas dapat ditekan. Popt juga berpesan untuk petani agar melaporkan serangan opt sedini mungkin.