Pengendalian secara biologi dengan
memanfaatkan agens hayati merupakan salah satu komponen PHT. Agensia hayati
adalah setiap organisme yang meliputi subspecies, spesies, varietas, semua
jenis protozoa, serangga, bakteri, cendawan, virus serta organisme lainnya yang
dalam tahap perkembangannya bisa dipergunakan untuk pengendalian hama, penyakit
dan jamur tertentu. Dengan agens hayati, maka pengendalian dengan pendekatan
pengelolaan agroekosistem dengan menggunakan peran musuh alami OPT sehingga
mampu mencegah timbulnya ledakan populasi OPT.
Salah satu agen antagonis
atau agensia hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit kresek
yaitu bakteri Paenybacillus polyxyma.
Paenibacillus, yaitu agensia hayati yang bersifat antagonis untuk
mengendalikan beberapa jenis penyakit tanaman, salah satunya mengendalikan
penyakit kresek pada tanaman padi. Mekanisme kerja Paenybacillus polyxyma yaitu dengan
mengeluarkan zat metabolit sekunder yang mampu memblokade zona pertumbuhan
bakteri penyebab penyakit kresek sehingga bakteri penyebab penyakit kresek
kalah bersaing dalam menginfeksi tanaman padi.
Selasa, telah dilaksanakan kegiatan
Gerakan Pengendalian (gerdal) OPT dengan Paenibacillus
polymyxa di demplot padi organik
Subak Celebung Dauh Tukad, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt. Kegiatan ini
dihadiri Kepala Bidang Tanaman Pangan, POPT Ahli Muda Substansi Perbenihan dan
Perlindungan Tanaman Pangan, PP Ahli Muda Substansi Produksi Tanaman Pangan, Koordinator
P2K Seririt, POPT Kecamatan Seririt, PPL Wilbin, dan staf bidang tanaman pangan
serta anggota subak. Kegiatan ini dilakukan karena ada potensi serangan
penyakit kresek yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi saat musim hujan.
Kegiatan diawali dengan pemberian
informasi teknis terkait penggunaan
agensia hayati dan teknis cara penyamprotan dan dosis yang akan
disemprotkan ke tanaman padi oleh Koordinator POPT Dinas Pertanian Buleleng. Selanjutnya
petugas menyerahkan pestisida hayati berupa cairan Paenibacillus untuk dapat diaplikasikan guna mencegah dan sekaligus
mengendalikan OPT pada padi. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan melakukan
aplikasi pestida hayati tersebut secara serentak oleh petani yang hadir dengan
didampingi oleh petugas POPT.
Melalui kegiatan gerdal ini diharapkan
dapat mengendalikan penyebaran OPT padi sehingga kerusakan tanaman serta
kerugian petani dapat diminimalisir. Dengan adanya gerakan pengendalian
diharapkan serangan tidak meluas dan tidak menyebabkan petani sampai mengalami
gagal panen.