(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Gerakan Pengendalian OPT di Demplot Padi Organik

Admin distan | 18 Oktober 2022 | 308 kali

Pengendalian secara biologi dengan memanfaatkan agens hayati merupakan salah satu komponen PHT. Agensia hayati adalah setiap organisme yang meliputi subspecies, spesies, varietas, semua jenis protozoa, serangga, bakteri, cendawan, virus serta organisme lainnya yang dalam tahap perkembangannya bisa dipergunakan untuk pengendalian hama, penyakit dan jamur tertentu. Dengan agens hayati, maka pengendalian dengan pendekatan pengelolaan agroekosistem dengan menggunakan peran musuh alami OPT sehingga mampu mencegah timbulnya ledakan populasi OPT.

Salah satu agen antagonis atau agensia hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit kresek yaitu bakteri Paenybacillus polyxyma. Paenibacillus, yaitu agensia hayati yang bersifat antagonis untuk mengendalikan beberapa jenis penyakit tanaman, salah satunya mengendalikan penyakit kresek pada tanaman padi. Mekanisme kerja Paenybacillus polyxyma yaitu dengan mengeluarkan zat metabolit sekunder yang mampu memblokade zona pertumbuhan bakteri penyebab penyakit kresek sehingga bakteri penyebab penyakit kresek kalah bersaing dalam menginfeksi tanaman padi.

Selasa, telah dilaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian (gerdal) OPT dengan Paenibacillus polymyxa di demplot padi organik Subak Celebung Dauh Tukad, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt. Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang Tanaman Pangan, POPT Ahli Muda Substansi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, PP Ahli Muda Substansi Produksi Tanaman Pangan, Koordinator P2K Seririt, POPT Kecamatan Seririt, PPL Wilbin, dan staf bidang tanaman pangan serta anggota subak. Kegiatan ini dilakukan karena ada potensi serangan penyakit kresek yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi saat musim hujan.

Kegiatan diawali dengan pemberian informasi teknis terkait penggunaan agensia hayati dan teknis cara penyamprotan dan dosis yang akan disemprotkan ke tanaman padi oleh Koordinator POPT Dinas Pertanian Buleleng. Selanjutnya petugas menyerahkan pestisida hayati berupa cairan Paenibacillus untuk dapat diaplikasikan guna mencegah dan sekaligus mengendalikan OPT pada padi. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan melakukan aplikasi pestida hayati tersebut secara serentak oleh petani yang hadir dengan didampingi oleh petugas POPT.

Melalui kegiatan gerdal ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran OPT padi sehingga kerusakan tanaman serta kerugian petani dapat diminimalisir. Dengan adanya gerakan pengendalian diharapkan serangan tidak meluas dan tidak menyebabkan petani sampai mengalami gagal panen.