(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Melaksanakan kegiatan menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Tanaman Pangan 2025

Admin distan | 24 November 2025 | 16 kali

Senin 24 November melaksanakan kegiatan menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Tanaman Pangan 2025 sesuai dengan Surat Nomor : B.15.500.3.3.1/13110/TPH/DISTANPANGAN tanggal 11 November 2025, 

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Koordinator POPT Kabupaten Buleleng, Penata Layanan Operasional Bidang Tanaman Pangan beserta 9 Koordinator BPP Kecamatan  guna mendukung swasembada pangan di Ruang Rapat Sabha Utama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. 

Rapat kali ini juga dihadiri oleh  perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, koordinator bpp di masing masing kabupaten/kota, perwakilan badan pusat statistik dan perwakilan dari badan perakitan modernisasi pertanian, dimulai Jam 09.30 dipimpin oleh Kabid TPH Distanpangan Prov. Bali, kegiatan ini penting dilaksanakan disamping sebagai wadah koordinasi juga untuk menyelaraskan data. Dan pada rapat kali ini membahas terkait dengan perbedaan data dari survei pertanian komoditi tanaman pangan dengan hasil kerangka sampel dari badan pusat statistik serta membahas terkait tidak tercapainya target tanam di beberapa kabupaten/kota.


Data yang didapat berbeda dikarenakan secara metodologi maupun pelaksanaan berbeda, tetapi tujuannya sama yaitu tercapainya swasembada pangan. Di minggu awal November BPS merilis angka luas panen dan produksi Bali tahun 2025. Angka yang di rilis sementara berdasarkan ksa posisi bulan september 2025 dan sisa data di triwulan 4 dengan potensi perkiraan standing crop. Alasan beberapa target tanam tidak tercapai di kabupaten/kota adalah jadwal tanam berpindah karena hari raya, perbaikan jaringan irigasi masih dalam proses pengerjaan, alih fungsi lahan, alih komoditi, dan luas tambah serangan opt.


Dalam kesempatan ini disampaikan beberapa strategi dalam mencapai target tanam untuk tahun 2026 yaitu optimalisasi lahan dan infrastruktur dengan pemanfaatan lahan tidur, dimana lahan yang belum produktif untuk dijadikan area tanam PAJALE, diversifikasi pola tanam rotasi padi, jagung, kedelai untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi hama, teknologi dan inovasi pertanian dengan menggunakan benih unggul, tahan hama, berproduktivitas tinggi dan adaptif iklim, mekanisasi pertanian dengan penggunaan traktor, combine harvester, dan mesin tanam rice tranplanter untuk efisiensi tenaga kerja, kebijakan dan dukungan pemerintah dengan Subsidi Pupuk, dan benih, asuransi pertanian guna melindungi petani dari risiko gagal panen akibat iklim ekstrem, Kemitraan dengan swasta diharapkan dapat mendorong investasi perusahaan pangan untuk mendukung rantai pasok Pajale, pemanfaatan pupuk organik mengurangi ketergantungan pupuk kimia dan menjaga kesuburan tanah jangka panjang, konservasi lahan dengan menghindari alih fungsi sawah produktif menjadi kawasan non-pertanian.


____