Budidaya padi yang baik dimulai dengan persiapan lahan melalui pengolahan tanah minimal dua kali untuk menggemburkan tanah dan mematikan gulma, serta membuat saluran irigasi agar pengaturan air di petakan dapat terkontrol dengan baik. Pemilihan varietas padi unggul seperti Inpari 32 label putih yang ditanam di lahan BPP Kecamatan Busungbiu, karena varietas ini memiliki potensi hasil tinggi, tahan hama, serta umur genjah sehingga mempermudah rotasi tanam. Selain penggunaan benih padi yang unggul, perlu diperhatikan pula perihal pemupukan. Pemupukan dilakukan secara tepat jenis, dosis, dan waktu menggunakan urea dan NPK Phonska, serta pupuk organik, yang diaplikasikan secara bertahap mengikuti fase pertumbuhan tanaman padi. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), melalui pemantauan rutin dan menanam serempak untuk memutus siklus hama, serta menggunakan pestisida hanya jika diperlukan sesuai ambang batas pengendalian.
Berbagai upaya dilaksanakan untuk mensukseskan demplot yang sudah dilaksanakan di lahan BPP kecamatan Busungbiu, guna mengetahui dampak dari efektifitas perlakuan yang diberikan pada masing masing petakan, maka pada hari ini Senin, 21 Juli 2025. Seluruh petugas pertanian di Kecamatan Busungbiu bergotong-royong melaksanakan penentuan rumpun tetap dan pemasangan ajir, diikuti oleh pengukuran pertama masing masing rumpun tetap yang sudah ditentukan melalui metode random sampling. Pada demplot kali ini menggunakan 3 perlakuan yakni Perlakuan I (Sistem Tanam Tegel), Perlakan II (Sistem Tanam Jajar Legowo) dan Perlakuan III (Sistem Tanam SRI).
Penentuan rumpun tetap adalah penandaan dan penetapan rumpun tertentu secara tetap pada petak demplot untuk diamati pertumbuhannya dari waktu ke waktu, tanpa diganti dengan rumpun lain. Tujuan penentuan rumpun tetap pada pembuatan demplot tanaman padi secara ringkas dan jelas:
1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara detail
– Untuk memantau tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, dan fase pertumbuhan pada rumpun yang sama dari waktu ke waktu.
2. Menilai potensi hasil per rumpun secara akurat
– Sebagai dasar menghitung potensi hasil panen di demplot berdasarkan data produktivitas rumpun tetap.
3. Sebagai titik referensi pengamatan lapangan
– Mempermudah petugas lapangan melakukan pengamatan secara konsisten pada titik yang sama.
4. Mengetahui respon tanaman terhadap perlakuan demplot
– Untuk melihat pengaruh perlakuan (varietas, pemupukan, pengairan) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
5. Mengurangi bias pengamatan antar rumpun
– Data lebih stabil karena diambil dari rumpun yang sama, bukan berpindah-pindah rumpun setiap pengamatan.
Harapannya, dengan ditentukan rumpun tetap dan pengukuran yang rutin dilaksanakan, maka pengaruh masing masing perlakuan dan demplot ini dapat memberikan informasi yang valid dan terukur sehingga nantinya hasil akhir yang ditentukan saat panen nanti mampu menjadi bahyan untuk diseminasi petugas pertanian dalam menyelenggaran penyuluhan pertanian di tingkat lapangan, khususnya petani di Kecamatan Busungbiu