(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENGECEKAN TANAMAN CENGKEH TERSERANG OPT JAMUR AKAR PUTIH (JAP) DI SUBAK ABIAN WANA AMERTA, DESA UMEJERO

Admin distan | 22 Februari 2024 | 285 kali

Jamur Rigidoporus lignosus atau biasa disebut dengan Jamur Akar Putih menyerang tanaman cengkeh dengan gejala seperti Daun tampak kusam, kurang mengkilat, dan melengkung ke bawah (daun yang sehat berbentuk seperti perahu). Selanjutnya daun-daun menguning dan rontok. Pada tanaman dewasa, daun gugur diikuti dengan matinya ranting yang menyebabkan tanaman mempunyai mahkota yang jarang. Tanaman yang sakit kadang-kadang membentuk bunga dan buah sebelum masanya. Pada stadia lanjut akar membusuk, sehingga pohon mudah rebah. Untuk deteksi dini, sekitar pangkal batang bila ditutup mulsa/serasah akan terdapat benang-benang miselium jamur (rizomorf) berwarna putih menjalar sepanjang akar. Penyebaran : melalui aliran air tanah, kontak akar tanaman sehat dengan tanaman sakit, sisa perakaran atau tunggul tanaman sakit, alat-alat pertanian dan benih.  Dampak dari serangan OPT JAP sangat merugikan petani cengkeh, sehingga diperlukan upaya monitoring dan pengamatan secara rutin apabila terdapat gejala serangan pada tanaman cengkeh, salah satunya kegiatan yang dilaksanakan hari ini Kamis, 22 Februari 2024 di Lahan Petani cengkeh Subak Abian Wana Amerta, Desa Umejero. Pemantauan OPT dihadiri oleh petugas  UML dari BPTPHBun Provinsi Bali, petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan Kecamatan Busungbiu, Petugas penyuluh pertanian wilayah binaan Desa Umejero, Kelian Subak Abian serta petani yang melapor kasus serangan tersebut. 

Hasil Pengamatan diperoleh kesimpulan bahwa tanaman cengkeh petani telah terinfeksi penyakit JAP, sehingga tindakan rekomendasi yang bisa dilakukan yaitu melaksanakan sanitasi kebun terutama areal perakaran untuk membuka peluang cahaya matahari masuk dan mengurangi kelembaban dibawah tajuk serta melaporkan kejadian ini ke BPTHPBun Provinsi Bali dan Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Tindak lanjutnya, nanti akan dilaksanakan upaya pengendalian menggunakan Trichoderma guna menekan dan mengendalikan penyebaran penyakit jamur akar putih tersebut. Harapannya petani secara disiplin menjaga kebersihan kebun, rutin melaksanakan pemupukan kandang/organik serta mengurangi pengambilan daun dan seresah tanaman cengkeh untuk meningkatkan agroekosistem yang lebih ideal.


(BPP BUSUNGBIU)