Telah
dilaksanakan panen padi di Subak Tambahan,Desa Kubutambahan pada hari kamis 15
Agustus 2024 dengan menggunakan Combine Harvester dan Panen dengan Manual;
Gembot/renggong pada pada Rabu, tanggal
21 Agustus 2024.
Penggunaan Combine Harvester
memiliki banyak manfaat, antara lain: Hemat waktu dan
tenaga kerja: Proses panen menjadi lebih
cepat dan mudah. Meningkatkan efisiensi panen: Hasil panen lebih banyak dan
berkualitas. Mengurangi biaya panen: Biaya produksi padi menjadi lebih rendah.
Mesin serbaguna seperti mesin pemanen
gabungan mengurangi jumlah orang yang dipekerjakan dalam pemanenan,
sehingga mengurangi tenaga kerja, waktu dan tenaga yang diperlukan sehingga
meningkatkan produktivitas secara keseluruhan .Penggunaan alat mesin
pertanian (alsintan) telah menjadi kebutuhan bagi para petani. Pemanfaatan
alsintan bertujuan untuk memberikan kemudahan serta lebih mengurangi biaya
produksi. Penggunaan combine harvester misalnya, diketahui dapat menekan
kehilangan hasil ketika panen sebesar 10%.
Salah satu manfaat dan keunggulan dari
mesin teknologi pemanen padi ini adalah dapat menghemat
waktu, artinya proses pemetikan padi menjadi lebih cepat dan singkat. Faktanya
dengan menggunakan mesin modern pemanen padi ini, hanya butuh kurang lebih 1- 6
jam untuk memanen padi seluas 1 hektar.
Dengan mesin combine harvester semua
kegiatan ini dapat dikerjakan sekaligus dalam satu rangkaian pemanenan padi di
sawah, sehingga hasilnya siap dijemur atau dijual. Jadi kegiatan panen
menjadi sangat efisien baik dari jumlah tenaga maupun waktu. Dalam 1 Ha
sawah yang biasa panen oleh 15 -20 orang selama 2 – 3 hari, tetapi dengan
mesin combine harvester cukup
6 jam dengan 2 orang saja (Balitbangtan, 2015). Secara biaya, dengan
menggunakan mesin combine
harvester lebih hemat biaya sampai 50% daripada menggunakan
tenaga manusia secara manual, menurut Sutarjo dari UPJA Pundong, Bantul saat
Temu Teknis “Optimalisasi Combine
Harvester”
Kehilangan hasil gabah saat panen
juga berkurang cukup banyak. Bila panen dengan menggunakan tenaga manusia
secara manual adalah 16%,
maka dengan menggunakan mesin combine harvester menjadi
4,1 – 5,4% (Pondan dkk, 2017). Manfaat lain yang didapat adalah hasil gabah bersih, tidak tercampur
kotoran yang biasa ada bila dipanen secara manual.
Panen padi secara manual Teknik panen padi
secara manual dengan menggunakan sabit atau alat tradisional lainnya juga masih
banyak digunakan. Pada teknik panen manual, batang tanaman padi dipotong bagian
pangkalnya menggunakan sabit yang tajam.
Tanaman padi dikumpulkan pada satu tempat,
biasanya berada pada bagian tengah sawah yang sudah diberi alas terpal. Setelah
itu, dipukul menggunakan papan kayu, sehingga gabah terlepas dari tangkainya.
Tahap selanjutnya yaitu kegiatan pasca panen yaitu penjemuran, pemisahan bulir
padi dengan kulitnya dan pengemasan.
Berikut ini keuntungan panen padi manual: Alat
panen padi mudah ditemukan seperti sabit. Harganya murah. Cara pemakaiannya
juga mudah. Dapat digunakan diberbagai kondisi lahan seperti lahan terasering. Beberapa kekurangan cara panen padi ini
seperti berikut: Waktu panen yang lama. Membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Kehilangan hasil panen cukup tinggi. Kurang efektif dan efisien jika dilakukan
pada lahan yang luas.
Dari
Tulisan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan alat panen Mekanis lebih Menguntungkan dibanding panen dengan
alat manual.
Semoga bermanfaat…
Sekian dan Terima Kasih.
(BPP Kubutambahan)