(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Bimbingan Teknis Pengendalian Hama Tikus Sawah

Admin distan | 10 Januari 2024 | 969 kali

Rabu, 10 januari 2024 Petugas POPT Bidang Tanaman mengikuti Zoom Metting tentang Pengendalian Hama Tikus Sawah bersama BBPOPT ( Balai Besar Peramalan Organisme pengganggu tumbuhan) Jatisari.

Tikus sawah (Ratus Argentiventer) merupakan hama yang relatif sulit untuk dikendalikan. Perkembangbiakan hama tikus yang cepat serta daya rusak tanaman yang cukup tinggi menjadikan hama tikus menjadi ancaman pada setiap pertanaman terutama padi. Kerusakan tanaman yang diakibatkan hama tikus ini cukup besar karena menyerang pertanaman dari awal pertumbuhan hingga panen. Berkaitan hal tersebut, maka upaya pengendalian untuk menekan populasi tikus harus dilakukan terus menerus mulai dari pratanam hingga menjelang panen dengan menggunakan pengendalian secara terpadu. Peran serta dan kerja sama kelompok tani sangat diperlukan selama proses pengendalian hama tikus.


Dari data PHP.BPTPHBUN Prov.Bali serangan hama tikus periode MT oktober 2022 sampai dengan Maret 2023 masuk peringkat ke 3 dari serangan Penggerek Batang Padi dan Wereng Batang coklat. Sehingga serangan hama tikus ini sangat perlu diantisipasi dan dikendalikan.


Dalam hal ini sebagai narasumber Pengendalian Hama tikus Bapak Yadi Kusumayadi, SP. POPT Ahli dari BBPOPT Jatihsari, memberikan pemahaman tentang Karakteristik Tikus, Penyebab timbulnya sarang tikus, strategi pengendalian tikus.


KARAKTERISTIK TIKUS

1. Tikus berkembang biak sangat cepat, sepasang tikus menghasilkan lebih dari 1000 ekor keturunan dalam kurun waktu 1 tahun.

2. Perkembang biakan hanya terjadi pada stadia generatif dimana tanaman dalam kondisi tersedia pakan yang cukup.

3. Periode Reproduksi pendek terjadi pada lokasi areal tanaman tidak serempak, dan sebaliknya reproduksi panjang pada areal tanaman serempak.

4. Lubang tikus bercabang-cabang, mempunyai kamar, pintu keluar/masuk dan pintu darurat.

5. Lubang aktif berarti dihuni oleh tikus

6. Tikus merusak semua tanaman seperti Padi, Jagung, Kedelai, Umbi-umbian dan tanaman perkebunan

7. Tikus merusak stadia tanaman, tetapi lebih menyukai tanaman padi pada fase bunting sampai panen.

8. Tikus sangat suka pematang sawah kotor.


PENYEBAB TIMBULNYA SARANG TIKUS

1. Tanaman tidak serempak, sehingga tikus selalu tersedia.

2. Kondisi areal pertanian yang tidak bersih.

3. Populasi musuh alami terus berkurang.


STRATEGI PENGENDALIAN TIKUS

1. SANITASI LINGKUNGAN

• Sanitasi lingkungan bertujuan untuk membuat tempat tikus tidak nyaman karena tikus tidak menyukai kondisi lingkungan yang bersih.

• Peralatan yang digunakan adalah mesin pemotong rumput, parang, cangkul dan lainnya.

• Lokasi yang dibersihkan adalah saluran pematang, tanggul dan lainnya.


Diharapkan dengan mengikuti bimbingan teknis tersebut petugas POPT dapat menambah pengetahuan tentang hama tikus dan pengendaliannya serta dapat membantu petani dalam hal mengamankan produksi tanaman khususnya padi dari serangan hama tikus. 


(Bidang Tanaman Pangan)