Di kebun belakang BPP Kecamatan Buleleng, terdapat lahan yang ditanami bunga gemitir, Bp Made Untung Santosa selaku penggarap dilahan kebun belakang tersebut, tertarik menanam bunga gemitir selain untuk tanaman hias, bisa juga sebagai sarana banten. (20/04)
Bunga Gemitir ini memiliki ciri berwarna kuning atau orange dengan bunganya yang gemuk, sedikit membulat, dan memiliki kelopak-kelopak yang saling bertumpuk, dapat tumbuh di daerah yang panas (cukup sinar matahari) dan drainase yang baik.
Pembibitan bunga Gemitir adalah melalui biji, Bibit bunga gemitir bisa dibeli di Toko Pertanian. Jika membeli bibit maka kita bisa langsung menyebarnya untuk ditanam. Namun, jika memilih menyiapkan sendiri maka pilih biji bunga tua yang kering di pohon, simpan beberapa minggu, dan disebar di media tanam tanpa harus disemai terlebih dahulu.
Untuk jarak tanam, sebaiknya tidak terlalu rapat, kisaran 60 cm antar-tanaman, karena jika terlalu rapat maka proses pertumbuhan tidak maksimal. Di satu lubang tanam jangan isi dengan benih lebih dari dua buah biji. Jika terlalu banyak benih dalam satu tempat, maka tanaman akan saling berebut tempat. Selain itu, asupan sinar matahari maupun oksigen juga tidak maksimal. Akibatnya pertumbuhan tanaman bisa lebih lambat.
Pada saat pemberian gunakan pupuk berbahan dasar nitrogen, pospor, dan kalium (NPK) selain memberikan pupuk campuran antara pupuk kandang dan pupuk kompos yang sudah diayak halus dengan perbandingan 1:1. Berikan pupuk dua minggu sekali saja.
Tiga minggu setelah ditanam, bunga gemitir sudah siap untuk dipanen. Setelah panen perdana, setiap tiga hari sekali gumitir bisa dipetik bunganya hingga dua bulan berikutnya. Saat ini dipasaran bunga gumitir harganya berkisar Rp 10 ribu per kilogram. Dari segi ekonomis, tentunya mempunyai nilai tambah yang cukup menguntungkan.