(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Mengenal Rhizobium: Mikroba Penambat Nitrogen yang Bersahabat dengan Tanaman

Admin distan | 22 November 2024 | 1005 kali

Rhizobium adalah salah satu mikroba tanah yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui kemampuannya menambat nitrogen. Mikroba ini termasuk ke dalam bakteri simbiotik yang hidup di akar tanaman leguminosa, seperti kacang-kacangan, kedelai, dan alfalfa. Nitrogen merupakan unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman, tetapi sebagian besar nitrogen di atmosfer berbentuk gas (N?) yang tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Rhizobium mampu mengubah nitrogen atmosfer menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman, seperti amonium (NH??), melalui proses yang disebut fiksasi nitrogen.


Proses simbiosis antara Rhizobium dan tanaman leguminosa dimulai dengan komunikasi kimia antara akar tanaman dan bakteri. Tanaman mengeluarkan senyawa flavonoid untuk menarik Rhizobium, yang kemudian merespons dengan menghasilkan nod factor. Senyawa ini merangsang pembentukan nodul pada akar tanaman. Di dalam nodul tersebut, Rhizobium mengubah nitrogen atmosfer menjadi senyawa nitrogen yang bermanfaat, sementara tanaman menyediakan karbon organik sebagai sumber energi bagi bakteri. Hubungan ini saling menguntungkan dan menjadi dasar keberhasilan pertanian organik maupun sistem pertanian berkelanjutan.


Manfaat Rhizobium sangat signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk nitrogen sintetis, penggunaan Rhizobium tidak hanya lebih ekonomis tetapi juga ramah lingkungan. Pupuk nitrogen sintetis seperti urea dan ZA (za) banyak digunakan dalam pertanian konvensional untuk memenuhi kebutuhan nitrogen tanaman. Namun, penggunaan pupuk kimia ini seringkali berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan udara serta berkontribusi pada pelepasan gas rumah kaca. Dengan keberadaan Rhizobium, proses fiksasi nitrogen yang alami dapat menggantikan sebagian besar kebutuhan nitrogen dari pupuk kimia, sehingga mengurangi penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan.


Penggunaan Rhizobium dapat dioptimalkan dengan mengaplikasikan inokulan bakteri ini pada benih sebelum penanaman. Inokulan adalah produk biologis yang mengandung Rhizobium dalam bentuk cair atau bubuk. Setelah diterapkan, bakteri akan lebih mudah membentuk simbiosis dengan tanaman, bahkan pada tanah yang miskin nitrogen. Dalam sistem pertanian yang menggunakan Rhizobium, kebutuhan akan pupuk nitrogen, terutama urea dan ZA, dapat dikurangi secara signifikan, karena Rhizobium sudah membantu menyediakan sumber nitrogen yang dibutuhkan tanaman. Namun, efektivitas Rhizobium bergantung pada kondisi lingkungan, seperti pH tanah, suhu, dan keberadaan mikroba lain di tanah.


Di masa depan, pemanfaatan Rhizobium diperkirakan akan semakin penting, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pangan global. Penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi fiksasi nitrogen oleh Rhizobium, termasuk melalui rekayasa genetika. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mikroba ini, diharapkan produktivitas pertanian dapat terus meningkat tanpa membebani lingkungan. Rhizobium adalah contoh sempurna bagaimana alam menyediakan solusi untuk keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan, serta dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan pupuk kimia yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan.