Hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024 dilaksanakan pengambilan sampel tanaman melon yang di tanam di Green House BPP Seririt oleh balai Karantina Pertanian Terpadu. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pemetaan sebaran jenis virus PRSP. W (Papaya Ringspot Virus) di seluruh Bali.
Istilah papaya ringspot (PRS) pertama kali dicetuskan oleh Jensen pada tahun 1949 untuk menggambarkan penyakit pepaya di Hawaii. Virus (PRSV) menyebabkan penyakit utama pada pepaya dan cucurbits dan ditemukan di semua wilayah di dunia tempat pepaya dan cucurbits dibudidayakan. Kisaran inang utama PRSV terbatas pada pepaya ( Caricaceae ) dan cucurbits ( Cucurbitaceae ), dengan Chenopium amaranticolor dan C. quinoa ( Chenopodiaceae ) yang berfungsi sebagai inang lesi lokal. Virus dikelompokkan menjadi tipe yang menginfeksi pepaya (PRSV-P) yang mempengaruhi baik pepaya maupun cucurbits, dan tipe yang menginfeksi cucurbit (PRSV-W) yang mempengaruhi cucurbits tetapi tidak pepaya.
Kegiatan ini di dampingi langsung oleh koordinator BPP Seririt Bapak I Made Santiyasa SP. Dan dari Balai Karantina Pertanian hadir Bapak Made Dedik Suryawan dengan mengajak 2 staf. Selain mengambil sampel tanaman melon juga diambil sampel tanaman pepaya yang di budidayakan di desa Rangdu kecamatan Seririt.
Kegiatan pengambilan sampel ini diupayakan untuk terus dilaksankan dengan berkolaborasi dengan Dinas Pertanian sebagai upaya untuk melakukan pencegahan dini terhadap hama penyakit baru yang menyerang tanaman budidaya khususnya di daerah Bali.
(BPP SERIRIT)