Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman padi adalah salah satu komponen kegiatan dalam suatu usaha budidaya yang sangat penting. Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) padi sangat merugikan dan bisa membuat petani gagal panen untuk itu perlu pengamatan dan pengendalian sedini mungkin.
Pada hari ini ,Selasa
Tanggal 27 Agustus 2024, kami Penyuluh Pertanian wilbin desa Pakisan bersama
petugas POPT kecamatan Kubutambahan melaksanakan pengamatan OPT (Organisme
Pengganggu Tumbuhan ) di subak Lanyahan Pakisan desa Pakisan
Adapun hasil pengamatan
kami bersama petani di lapangan adalah
sebagai berikut
1. Tanaman padi yang diamati terkena penyakit Blast di
subak Lanyahan Pakisan (-8.15344.115.20444,326.5) adalah tanaman padi varietas
IR 64 milik petani atas nama Made Bangli
Anom seluas 0,25 Ha,dengan umur tanaman
65 HST pada saat pengamatan.Dengan gejala bercak kecoklatan pada daun tanaman
padi ,bercak kecoklatan ada yang berbentuk belah ketupat sampai tidak
beraturan.Gejala yang diamati masih tergolong rendah dengan intensitas 5,92%. Rekomendasi
untuk pengendalian adalah dengan sistim pengendalian terpadu dimulai dari
sanitasi lahan dari gulma yang terserang, penyemprotan pesnab dicampur
nimba,lengkuas dan sereh wangi. Apabila ada serangan lanjutan baru
diaplikasikan Fungisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida atau Mencozeb.
2. Tanaman padi yang dimati di
subak Lanyahan Pakisan desa Pakisan (-8.15201,115.20474,325.7) adalah tanaman
padi varietas invari 32 milik petani atas nama Made Sukiara dengan umur tanaman
25 HST pada saat pengamatan dengan luas areal
0,2 Ha, dengan gejala yang teramati adalah pucuk tanaman menguning dan
layu, ketika dicabut akan mudah karena pangkal batang sudah digerek oleh ulat, gejala
ini biasa disebut sebagai gejala sundep. Untuk itu direkomendasikan tindakan
pengendalian hama secara terpadu,dimulai dari pemungutan kelompok telur apabila
ada, penyemprotan dengan inektisida nabati seperti campuran daun nimba,Lengkuas
dan Sereh Wangi. Apabila ada serangan lanjutan bisa dikendalikan dengan
menggunakan altenatif terakhir insektisida dengan bahan aktif Filpronil dimehipo.