(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENGAMATAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADI

Admin distan | 27 Agustus 2024 | 23 kali

 

Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman padi adalah salah satu komponen kegiatan dalam suatu usaha budidaya yang sangat penting. Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) padi  sangat merugikan dan bisa membuat petani gagal panen untuk itu perlu pengamatan dan pengendalian sedini mungkin.


             Pada hari ini ,Selasa Tanggal 27 Agustus 2024, kami Penyuluh Pertanian wilbin desa Pakisan bersama petugas POPT kecamatan Kubutambahan melaksanakan pengamatan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan ) di subak Lanyahan Pakisan desa Pakisan

 

Adapun hasil pengamatan kami bersama petani  di lapangan adalah sebagai berikut

1. Tanaman padi yang diamati terkena penyakit Blast di subak Lanyahan Pakisan (-8.15344.115.20444,326.5) adalah tanaman padi varietas IR 64 milik  petani atas nama Made Bangli  Anom seluas 0,25 Ha,dengan umur tanaman 65 HST pada saat pengamatan.Dengan gejala bercak kecoklatan pada daun tanaman padi ,bercak kecoklatan ada yang berbentuk belah ketupat sampai tidak beraturan.Gejala yang diamati masih tergolong rendah dengan intensitas 5,92%. Rekomendasi untuk pengendalian adalah dengan sistim pengendalian terpadu dimulai dari sanitasi lahan dari gulma yang terserang, penyemprotan pesnab dicampur nimba,lengkuas dan sereh wangi. Apabila ada serangan lanjutan baru diaplikasikan Fungisida dengan bahan aktif tembaga hidroksida atau Mencozeb.

 

2. Tanaman padi yang dimati  di subak Lanyahan Pakisan desa Pakisan (-8.15201,115.20474,325.7) adalah tanaman padi varietas invari 32 milik petani atas nama Made Sukiara dengan umur tanaman 25 HST pada saat pengamatan dengan luas areal  0,2 Ha, dengan gejala yang teramati adalah pucuk tanaman menguning dan layu, ketika dicabut akan mudah karena pangkal batang sudah digerek oleh ulat, gejala ini biasa disebut sebagai gejala sundep. Untuk itu direkomendasikan tindakan pengendalian hama secara terpadu,dimulai dari pemungutan kelompok telur apabila ada, penyemprotan dengan inektisida nabati seperti campuran daun nimba,Lengkuas dan Sereh Wangi. Apabila ada serangan lanjutan bisa dikendalikan dengan menggunakan altenatif terakhir insektisida dengan bahan aktif Filpronil dimehipo.