Salah satu upaya untuk mengamankan produksi tanaman adalah dengan pengendalian HPT secara bijaksana. Kegiatan ini tentu didahului dengan pengamatan rutin di pertanaman yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan tanaman dan OPT apa saja yang mungkin berkembang yang akan mempengaruhi produksi.
Jumat, 19 April 2024 dilaksanakan pengendalian OPT Wereng Batang Coklat di lokasi perbaikan genetik padi merah di Subak Sambangan, Desa Sambangan, Kec. Sukasada dengan luas areal 50 are. Kegiatan dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan didampingi Penyuluh Pertanian Ahli Madya pada Bidang Tanaman Pangan, dan Koordinator POPT Bidang Tanaman Pangan serta Petani Penggarap.
Organisme pengganggu tanaman (opt) merupakan faktor utama yang berpengaruh pada penurunan produksi suatu komoditi, dalam hal ini tanaman pangan (padi). Wereng Batang Cokelat (Nilaparvata lugens) atau disebut juga Wereng Cokelat merupakan salah satu hama tanaman padi yang paling berbahaya dan sulit dibasmi. Bersama beberapa jenis wereng lainnya seperti wereng hijau (Nephotettix spp.) dan wereng punggung putih (Sogatella furcifera), wereng batang cokelat telah banyak merugikan petani padi bahkan mengakibatkan puso dan gagal panen.
Wereng batang cokelat, sebagaimana jenis wereng lainnya, menjadi parasit dengan menghisap cairan tumbuhan sehingga mengakibatkan perkembangan tumbuhan menjadi terganggu bahkan mati. Selain itu, wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens) juga menjadi vektor (organisme penyebar penyakit) bagi penularan sejumlah penyakit tumbuhan yang diakibatkan virus serta menyebabkan tungro.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian wbc antara lain:
1. Tepat sasaran
2. Tepat mutu
3. Tepat jenis pestisida
4. Tepat waktu
5. Tepat dosis konsentrasi
6. Tepat cara penggunaan
Kegiatan seperti ini memang perlu di lakukan untuk mengendalikan serangan hama wereng pada areal tanaman padi dan mencegah agar serangan hama wereng tidak menyebar ke areal tanaman padi secara luas. Wereng menjadi hama yang ditakuti oleh petani karena serangan populasi wereng pada tanaman padi bisa menyebabkan puso sehingga petani mengalami gagal panen.
Sehingga dalam penanganan dan mengamankan produksi menjadi tanggungjawab kita bersama, maka diharapkan antara petugas dan petani senantiasa berkolaborasi, melakukan pengamatan rutin di pertanaman sehingga peluang serangan OPT bisa diminimalisir.
(Bid. Tanaman Pangan)