Jumat 7 Februari 2025 dilaksanakan pengamatan OPT dalam rangka verifikasi dan validasi terkait permohonan bantuan pestisida kimia guna mengendalikan OPT Wereng Batang Coklat pada Tanaman Padi di Subak Timbul Desa Kedis Kecamatan Busungbiu sesuai dengan surat dari koordinator Kecamatan Busungbiu Nomor Nomor 521/3/BSB/2025 tanggal 6 Pebruari 2025 dan OPT Kresek di Subak Belumbang Kelurahan Seririt Kecamatan Seririt sesuai dengan surat permohonan dari Koordinator Kecamatan Seririt 521. 42/16/BPP/2025 tanggal 3 Pebruari 2025.
Pada Kegiatan ini turut hadir Koordinator POPT Kabupaten Buleleng dan POPT Bidang Tanaman Pangan bersama POPT Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Seririt beserta PPL Wilbin Desa Kedis dan Kelurahan Seririt.
Dalam kegiatan ini didapatkan hasil bahwa :
1. Tanaman padi di Subak Timbul Desa Kedis terserang hama Wereng Batang Coklat dengan luasan 30 are dan varietas Cokro berumur 90 hari setelah tanam (hst) serta luas terancam disekitaran lahan terserang yaitu seluas 1.9 hektar dengan tanaman padi varietas inpari 32 berumur 70 Hst. Populasi WBC sekitar 52ekor/rumpun. Terkait serangan tersebut POPT menjelaskan kepada Ketut Sukanta selaku pemilik lahan bagaimana langkah-langkah pencegahan dan pengendalian seperti mengganti varietas padi untuk musim tanam berikutnya, Membakar sisa jerami setelah panen dan menggunakan insektisida dengan bahan aktif Karbofuran, Imadikoplorid, Buprofezin, Sipermetrin, Fenobukarb dengan catatan pada saat penyemprotan arah nozzle menghadap batang padi.
Hama Wereng Batang Coklat (WBC) merupakan hama yang sangat berbahaya dikarenakan dapat menyebabkan gagal panen dan dapat menularkan virus kerdil rumput dan hampa pada tanaman padi. WBC menyerang tanaman padi dengan menghisap cairan batang tanaman padi sehingga tanaman menjadi kering. Gejala serangan ditandai dengan perubahan warna daun pada rumpun padi menjadi kuning kecokelatan seperti terbakar(hopperburn).
2. Tanaman padi di Subak Belumbang Kelurahan Seririt Kecamatan Seririt terserang Penyakit Kresek dengan luasan 2,5 ha dan varietas ciherang berumur 50 hst serta luas terancam disekitaran 1 ha dengan varietas inpari 32 dan ciherang. Terkait dengan serangan kresek POPT menjelaskan cara pencegahan pengendalian dengan pengairan intermiten, memupuk tanaman secara berimbang, menggunakan varietas tahan, menggunakan sistem tanam jajarlegowo dan penyemprotan menggunakan bakterisida berbahan aktif zinc thiazole, tembaga oksi-sulfat, dan asam khloro bromo iso sianurik.
Penyakit Kresek pada tanaman padi adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Gejala penyakit kresek pada tanaman padi dimana Daun padi berubah warna menjadi oranye atau mengering, daun padi kuning pucat, tanaman muda atau tanaman dewasa yang peka akan layu sehingga gabah tidak terisi penuh atau hampa saat berbunga.
Setelah dilakukannya verval sesuai dengan standar operasional prosedur layanan Dinas Pertanian Bidang Tanaman Pangan terkait dengan Permohonan Bantuan Pestisida Kimia maka dalam hal ini Koordinator POPT akan memberikan bantuan pestisida kimia untuk pengendali WBC berbahan aktif buprofezin dengan merk dagang Applaud dan pestisida kimia untuk pengendali Kresek dengan bahan aktif Asam Chloro Bromo Iso Sianurik dengan merk dagang Puanmor.