(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PROGRAM AGRO SOLUTION DI SUBAK CELUK TENGULUN. DESA TUKADMUNGGA

Admin distan | 15 Februari 2021 | 390 kali

Agro Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian yang melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, dengan berbasis pada triple bottom line 3P (people, planet dan profit).
Hari Senin, 15 Februari 2021, dilaksanakan pertemuan kelompok di Subak Celuk Tengulun, Desa Tukadmungga, Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangka sosialisasi Demplot Agro Solusion dari PT. Pupuk Kaltim.

Pertemuan dihadiri oleh Herry Kusuma Yudha, SP dari PT Pupuk Kaltim selaku nara sumber dan Kadek Juliani dari PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) sebagai Distributor dan Pemodal Agro Solution, Koordinator BPP Kecamatan Buleleng Ir. Dayu Made Dwiwati, M.Pt, PPL Wilayah Binaan Desa Tukadmungga Ida Ayu Putu Mahaindri, dan Pengurus serta Anggota Subak sebanyak 15 orang.

Agro Solution merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, dengan memperbaiki sub margin atau rantai pasok mulai hulu hingga hilir, melalui pendampingan secara optimal. Mulai dari kesiapan petani, penyediaan input pertanian seperti pupuk dan obat tanaman, termasuk petani melalui kerjasama Himbara ( untuk pengelolaan lahan), hingga offtaker (untuk jaminan pembelian hasil pertanian dengan harga yang lebih baik).

Untuk mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, PT. Pupuk Kaltim bersama Pupuk Indonesia menggagas program Agro-Solution, berupa pemanfaatan kawasan pertanian dengan konsep aliansi kemitraan berkelanjutan, bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, dan stakeholders multi pihak.
Menurut Herry Kusuma Yudha, SP, program Agro Solution sebagai inovasi sektor pertanian yang terbukti mampu menaikkan produktivitas pertanian secara signifikan. Dirinya menilai penggunaan pupuk non subsidi melalui kerjasama terintegrasi multi pihak dalam meringankan petani, mampu memberikan hasil yang lebih maksimal dibanding hanya mengandalkan pupuk bersubsidi.

Terlebih kemudahan terserapnya hasil pertanian melalui offtaker yang juga difasilitasi program ini, menjadi jaminan peningkatan kesejahteraan petani karena kualitas produksi yang dihasilkan sangat baik. Sehingga.ke depan tidak ada lagi persoalan klasik seperti harga gabah murah saat panen dan pupuk yang susah didapat. Sebab dengan menggunakan pupuk non subsidi melalui skema Agro Solution , produksi pertanian terbukti jauh lebih hemat dan hasil lebih maksimal.

Menurut Kadek Juliani dari PT. PERSERO sebagai Distributor dan Pemodal Agro Solution, Tujuan program Agro Solution adalah untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian. “Bila produktivitas meningkat dan dapat dipasarkan dengan harga yang bagus, maka pendapatan petani juga akan meningkat dan kesejahteraan petani juga akan semakin baik",

Program ini juga dimanfaatkan untuk uji coba teknologi i-Farm, yaitu aplikasi yang dikembangkan Pupuk Kaltim guna memantau aktivitas dan kemajuan ke petani binaan dalam hal ini adalah Petani Subak Celuk Tengulun, Desa Tukadmungga melalui Demplot.
Demplot akan diaksanakan dengan melibatkan 4 (empat) orang petani :
1. Ketut Puriama luas lahannya 60 are,
2. Ketut Suarta (40 are),
3. Made Waspada (50 are) dan
4. Nyoman Citra (50 are) . Total Demplot adalah 2 Hektar.

Demplot dilaksanakan dengan tujuan agar petani dapat melihat secara langsung perkembangan tanaman padi dengan aplikasi pemupukan berimbang plus Ecofert.
Dosis pupuk yang akan di aplikasi adalah sesuai rekomendasi yaitu : NPK 225 kg, Urea non subsidi 125 kg,, ZA 100kg, dan pupuk organik 500 kg perhektar
Pendanaan kegiatan ini adalah secara Swadaya yang meliputi NPK, ZA, Organik, sedangkan yang di bantu oleh PT Kaltim dan PPI adalah Urea non subsidi dan Ecofert.
Dengan aplikasi pemupukan berimbang plus Ecofert, diharapkan adanya peningkatan produksi, walaupun secara ekonomi ada sedikit penambahan biaya usahatani.
Program kedepan, kelompok tani akan diajak kerjasama dengan cara untuk biaya usahatani akan di bantu oleh PT Kaltim dan PPI dengan sistem Yarnen (Bayar Panen) dengan melibatkan pelaku usaha (penebas) untuk membeli produksi secara kolektif.