Ulat Grayak atau dengan bahasa latin Spodoptera litura merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman jagung. Ulat ini tidak berbulu dan biasa disebut oleh petani sebagai ulat tentara karena menyerang dengan populasi tinggi.
Dengan bantuan angin, larva mampu menginvasi tanaman budidaya di sebelahnya.
Ulat grayak umumnya menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini bersembunyi di bawah tanaman, mulsa atau dalam tanah.
Gejala tanaman terserang ulat grayak adalah daun rusak terkoyak, berlubang tidak beraturan, terdapat kotoran seperti serbuk gergaji dan pada serangan berat daun menjadi gundul.
Ketika populasi ulat grayak ini sangat tinggi, maka bagian tongkol jagung juga akan diserang oleh hama ini.
Pada hari Kamis tanggal 25 Agustus 2022 dilakukan pengamatan pada tanaman jagung di Subak Tegal milik Bapak Ketut Mariana bersama POPT Kecamatan Buleleng, Vani Silvana, S.P. dan Nyoman Sudiarsa, S.P serta PPL Wilbin Kelurahan Paket Agung Putu Hetty Armayuni, S.TP. Di Subak Tegal terdapat tanaman jagung dengan luasan keseluruhan sebesar 100 are atau 1 hektar .
Keadaan tanaman jagung di Subak Tegal mengalami kerusakan ditandai dengan gejala di atas. Dari pengamatan gejala serangan masih dalam keadaan rendah dengan persentase sekitar 9.5 % dengan luas serangan 40 are atau 0.4 ha dan luas waspada 60 are atau 0,6 ha.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk tindakan pengendalian ulat grayak diantaranya penggunaan benih dan varietas yang memiliki daya kecambah yang baik.
Melakukan waktu penanaman yang tepat waktu dan hindari waktu penanaman yang tidak seragam pada satu lahan. Itu untuk menghindari ketersediaan tanaman inang hama ini secara terus menerus.
Tindakan pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dan biologi.
Secara mekanis, dapat dilakukan adalah dengan cara mencari dan membunuh larva dan telur hama ini secara mekanis. Secara biologis, dengan penggunaan musuh alami yang berperan sebagai agen pengendali hayati untuk mengurangi populasi hama ulat grayak. Beberapa contoh musuh alami dari jenis predator yaitu cecopet, kumbang kepik, dan semut. Harapannya dengan dilaksanakan pengendalian kerusakannya dapat ditekan dan produksi menjadi baik
Sumber Berita : BPP BULELENG
VANI SILVANA , S.P. / POPT KECAMATAN BULELENG