(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Kegiatan Pendampingan Serah Terima dan Aplikasi Bahan Pengendali OPT Kopi di Desa Pegayaman, Kec. Sukasada

Admin distan | 18 Desember 2024 | 25 kali

Rabu, 18 Desember 2024. Sebagai bentuk tindak lanjut hasil pengamatan OPT Kopi di Desa Pegayaman pada hari ini dilakukan pendampingan Serah Terima dan Aplikasi Bahan Pengendali Hayati OPT Kopi yaitu MS Trichoderma dan starter Trichoderma padat di Subak Abian Amerta Sari (Desa Pegayaman), Kecamatan Sukasada. MS Trichoderma dalam bentuk cairan sebanyak 50L sedangkan starter Trichoderma dalam bentuk padat/sebar sebanyak 50 Kg. Kegiatan penyaluran dilaksanakan oleh Kepala Bidang Perkebunan, POPT Perkebunan, PP-Ahli Muda, POPT Kec. Sukasada, staff Bidang Perkebunan dan diterima langsung oleh Kelian dan anggota Subak Abian.

Dalam upaya mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berupa jamur akar putih pada tanaman kopi, bahan pengendali yang digunakan adalah MS Trichoderma dan starter Trichoderma padat. Dosis aplikasi MS Trichoderma yang dianjurkan adalah 20 ml per liter air, sedangkan starter Trichoderma padat diberikan sebanyak 1 kg untuk setiap 100 kg pupuk organik (perbandingan 1:100). Sebelum melakukan aplikasi MS Trichoderma dan pupuk organik, bagian perakaran tanaman kopi yang terinfeksi jamur akar putih harus digali terlebih dahulu.

Aplikasi MS Trichoderma di lapangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan penyemprotan atau pengocoran langsung pada area sekitar perakaran tanaman kopi. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa bahan pengendali mencapai zona yang terinfeksi dan memberikan perlindungan yang optimal terhadap perkembangan jamur akar putih.

Diharapkan petani dapat menerapakan pengendalian yang tepat menggunakan MS Trichoderma dan starter Trichoderma padat, mereka dapat mengurangi dampak negatif dari serangan jamur akar putih pada tanaman kopi. Dengan aplikasi yang efektif, diharapkan produksi kopi dapat meningkat, kualitas tanaman menjadi lebih baik, dan hasil panen yang diperoleh menjadi lebih optimal. Selain itu, penggunaan bahan pengendali alami ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, sehingga menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesehatan tanah. Semoga petani dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan tanaman kopi secara berkelanjutan, sehingga usaha mereka dapat berkembang dengan lebih sukses dan menguntungkan.