Tanaman padi merupakan salah satu komoditas penting dan mempunyai nilai
strategis bagi masyarakat Indonesia dalam memenuhi swasembada beras berkelanjutan.
Swasembada beras berkelanjutan merupakan salah satu tujuan program pembangunan pertanian. Untuk itu diperlukan data yang akurat sebagai bahan perencanaan dan evaluasi program. Angka produksi tanaman pangan yang dikeluarkan BPS sebenarnya dihasilkan dari dua data utama yaitu data luas panen dan produktivitas (hasil per hektar).
Ubinan merupakan cara pendugaan hasil panen yang dilakukan dengan menimbang hasil tanaman contoh pada plot panen. Tanaman contoh diambil pada pertengahan plot, tidak pada dua baris paling pinggir dekat pematang. Ukuran ubinan 2,5mx2,5m di tengah petakan. Jumlah rumpun tanam dalam ubinan tergantung pada jarak tanam yang digunakan. Posisi batas ubinan ditentukan pada pertengahan jarak antar tanaman. Gabah dirontok dari malainya dan dibersihkan dari kotoran, kemudian ditimbang dan dikonversi ke luasan satu hektar.
Pada hari Kamis, 21 April 2022 dilakukan pengambilan ubinan hasil panen padi di Subak Kepel Desa Poh Bergong dilahan garapan bapak Nyoman Jempara yang luasnya 0,52 ha , kegiatan ini dilakukan bersama POPT Kecamatan Buleleng, PPL lainnya, serta PPL Wilbin Desa Poh Bergong, petani pemilik serta kelian subak Kepel Pada pengambilan ubinan padi dengan varietas ciherang dengan luas 0,52 ha, yang ada 10 petakan, dengan petak sample no 3 dengan angka ramdom 0307, didapatkan hasil ubinan 4,860 kg, rata-rata jumlah anakan ada 22,2 tanaman produktif, jumlah rumpun dalam petak ubinan sebanyak 102 rumpun.
Dengan kegiatan pengambilan ubinan ini diharapkan nantinya diperoleh data yang akurat sebagai bahan perencanaan dan evaluasi program peningkatan swasembada beras yang berkelanjutan.