Cabai
merupakan salah satu dari sekian tumbuhan yang tergolong ke dalam anggota genus
capsicum. Tumbuhan satu ini dapat digolongkan sebagai sayuran atau bumbu,
tergantung pada penggunaannya. Namun, penggunaannya sebagai penguat rasa
makanan jauh lebih populer di Asia Tenggara sehingga budidaya cabai kian
ditingkatkan.
Maka
dari itu pada hari Rabu, 26 Februari 2025 kemarin dilaksanakan kegiatan
Pendampingan Petani Cabe Rawit Perorangan (Bukan Kelompok) di Banjar Dinas
Bayad, Desa tajun, Kecamatan Kubutambahan. Penanaman cabe ini sudah mulai di
tanam dari 2 November 2024 sampai saat ini dan Jumlah tanaman cabe yang ditanam
saat ini berjumlah 16.000 pohon dan akan terus menanam sampe mecapai target
70.000 pohon. Dan varietas cabe yang di tanaman adalah varietas Cigantung. Dalam
kegiatan ini dihadiri oleh POPT Kecamatan Kubutambahan, PPL Wilbin serta Kepala
Dusun setempat. Adapapun kegiatan yang dilaksanakan dan di sosialisasikan dari
POPT Kecamatan Kubutambahan serta PPL Wilbin:
a. POPT
kecamatan Kubutambahan melaksanakan pengamatan hama dan penyakit pada tanaman
cabe
b. POPT
Kecamatan Kubutambahan memberi penjelasan jenis-jenis hama penyakit yang
menyerang tanaman cabe dan cara penanganannya serta dosis obat-obatan yang
tepat untuk digunakan
c. PPL
Wilbin menjelaskan tentang budidaya tanaman cabe dari pembenihan, penanaman,
pemupukan hingga panen
Nilai
jual cabai yang tinggi membuatnya menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak
dibudidayakan. Cabai tidak hanya dijadikan penguat rasa, tetapi juga bermanfaat
bagi kesehatan karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan baik untuk
melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain itu, cabai juga mengandung vitamin
c yang tinggi. Meskipun begitu, penggunaan cabai yang terlalu banyak dapat
menyebabkan gangguan pada lambung sehingga penggunaannya perlu dibatasi.