Selasa, 21
Januari 2025. Sebagai bentuk tindak lanjut hasil pengamatan OPT padi di Kelurahan
Sukasada pada hari ini dilakukan pendampingan Serah Terima dan Aplikasi Bahan
Pengendali Hayati OPT Padi yaitu PGPR dan starter Beauveria bassiana
padat di Subak Tembau (Kelurahan Sukasada), Kecamatan Sukasada. PGPR dalam
bentuk cairan sebanyak 50 Liter, sedangkan starter Beauveria bassiana dalam bentuk padat/sebar sebanyak 50 kg.
Kegiatan penyaluran dilaksanakan oleh POPT Kec. Sukasada, Penyuluh Pertanian
Wilbin Sukasada dan diterima langsung oleh Kelian dan anggota Subak Tembau.
Dalam upaya
mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berupa Penggerek Batang Padi
(PBP) pada tanaman padi, bahan pengendali yang digunakan adalah PGPR dan
starter Beauveria bassiana padat. Dosis aplikasi PGPR yang dianjurkan
adalah 20 ml per liter air, sedangkan starter Beauveria bassiana padat
diberikan sebanyak 1 kg untuk setiap 100 kg pupuk organik (perbandingan 1:100).
Sebelum melakukan aplikasi PGPR dan starter Beauveria bassiana padat, lingkungan
pertanaman/lahan yang terserang penggerek batang padi harus disanitasi terlebih
dahulu.
Aplikasi PGPR
di lapangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan penyemprotan atau
pengocoran langsung pada area sekitaran tanaman padi, namun lebih efesien
dengan jalan disemprotkan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa
bahan pengendali mencapai zona yang terinfeksi dan memberikan perlindungan yang
optimal terhadap perkembangan penggerek batang padi.
Diharapkan petani dapat menerapakan pengendalian yang tepat menggunakan PGPR dan starter Beauveria bassiana padat, mereka dapat mengurangi dampak negatif dari serangan penggerek batang padi. Dengan aplikasi yang efektif, diharapkan produksi padi dapat meningkat, kualitas tanaman lebih baik, dan hasil panen yang diperoleh menjadi lebih optimal. Selain itu, penggunaan bahan pengendali alami ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, sehingga menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesehatan tanah. Semoga petani dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan tanaman padi secara berkelanjutan, sehingga usaha mereka dapat berkembang dengan lebih sukses dan menguntungkan.