 
          Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Sebagai ujung tombak kegiatan penyuluhan, BPP menjadi pusat koordinasi, pembinaan, serta pengembangan sumber daya manusia pertanian. Melalui keberadaan BPP, berbagai program pemerintah dapat tersampaikan langsung kepada petani dan kelompok tani di lapangan. (20/10)
Salah satu peran utama BPP adalah sebagai pusat koordinasi penyuluhan pertanian. Di tempat inilah seluruh kegiatan penyuluh pertanian lapangan (PPL) direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar kegiatan penyuluhan berjalan efektif dan tepat sasaran. Selain itu, BPP juga berfungsi sebagai pusat informasi dan data pertanian. Melalui pemanfaatan teknologi dan sistem informasi, BPP mengumpulkan dan mengelola data penting seperti luas tanam, produktivitas, penggunaan pupuk, serta kondisi hasil panen yang menjadi dasar kebijakan pembangunan pertanian. BPP juga berperan sebagai pusat pembelajaran bagi petani. Melalui kegiatan pelatihan dan demplot (demonstrasi plot), petani memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru tentang teknologi budidaya, pengendalian hama terpadu, hingga pengelolaan usaha tani yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan demikian, BPP membantu meningkatkan kapasitas dan kemandirian petani dalam mengelola usahanya.
Selain itu, BPP turut berperan dalam memperkuat kelembagaan petani seperti kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan). Pembinaan ini bertujuan agar kelembagaan petani mampu berfungsi secara mandiri, baik dalam perencanaan, produksi, maupun pemasaran hasil pertanian. Tidak hanya itu, BPP juga menjadi jembatan kemitraan antara petani dengan berbagai pihak, seperti lembaga keuangan, penyedia sarana produksi, dan pelaku pasar, guna memperluas akses modal dan jaringan usaha tani. Berdasarkan hal tersebut, maka Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melaksanakan berbagai upaya untuk menjadikan lokasi pembelajaran dan percontohan bagi petani, salah satunya pemerdayaan dan pengelolaan lahan BPP sebagai demplot. Namun, keterbatasan biaya membuat hal tersebut berjalanh belum maksimal.
Kegiatan pengelolaan memerlukan dukungan sarana dari Dinas Pertanian Kabupaten, upaya dukungan tersebut salah satunya dilaksanakan hari ini Senin, 20 Oktober 2025. Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng melalui Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan bantuan pupuk petroganik kepada perwakilan BPP Kecamatan Busungbiu. Pupuk Petroganik merupakan salah satu jenis pupuk organik yang diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik, dan telah banyak digunakan oleh petani di Indonesia untuk meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Pupuk ini terbuat dari bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, sisa tanaman, dan limbah organik lainnya yang telah melalui proses pengomposan dan fermentasi, sehingga aman digunakan dan ramah terhadap lingkungan.
Penggunaan pupuk Petroganik memberikan banyak manfaat bagi lahan pertanian. Kandungan bahan organik yang tinggi mampu memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan mudah diolah. Selain itu, pupuk ini juga meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air dan unsur hara, serta mengaktifkan mikroorganisme tanah yang berperan penting dalam proses penyerapan nutrisi oleh tanaman. Dengan demikian, tanaman menjadi lebih subur, sehat, dan hasil panen pun meningkat.
Harapannya, pupuk petroganik tersebut mampu mendukung rencana rencana pengelolaan BPP Kecamatan Busungbiu seperti pembuatan lokasi pembibitan kopi dan kakao yang akan dimulai bulan depan. Sehingga BPP memiliki lokasi percontohan apabila nantinya ada petani yang berkunjung Secara keseluruhan, Balai Penyuluhan Pertanian berperan sebagai pusat informasi, koordinasi, pembelajaran, dan kemitraan yang strategis. Melalui peran tersebut, BPP menjadi motor penggerak utama dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan petani serta mendorong terwujudnya pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
