(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

SOSIALISASI KELOR DI KTT KERTI WINANGUN DESA BUKTI KEC.KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG- BALI

Admin distan | 28 Agustus 2022 | 92 kali

Dalam rangka lebih mengoftimalkan lahan lahan marginal di Kabupaten Buleleng,Dinas Pertanian Kabupaten Buileleng melalui bidang Perkebunan pada hari senin, Tanggal 28 Agustus 2022 bertempat dibalai kelompoktani ternak kertiwinangun yang beralamat di dusun sanih desa Bukti Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali telah dilaksanakan sosialisasi pengembangan tanaman kelor ( Moringa Oleifera ) . Hadir pada kesempatan tersebut yaitu : Kepala Bidang Perkebunan dinas Pertanian Kabupaten Buleleng berserta substansi,Koordinator BPP Kubutambahan,PPL Wilbin desa Bukti, perwakilan dari Kantor Desa Bukti, Seluruh anggota KTT Kertiwinangun (28 orang).

Pada kesempatan tersebut Kepala Bidang Perkebunan ( Made Agus Adnyana,SP.M.Si ) menyampaikan bahwa di KTT Kertiwinangun  pada Anggaran tahun 2022 dialokasikan anggaran pengembangan kelor sebanyak 1000 tanaman yang berasal dari benih biji. Anggaran ini bersumber dari APBD II dan rencananya penanaman akan dilaksanakan pada awal musim hujan. Lebih lanjut Made Agus menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan respon dan tindak lanjut dari Tema hari Bumi Tahun 2022  tgl 22 april . Yang mana temanya adalah: Invest in Our Planet atau Investasi di Planet Bumi dengan sub tema Nature in the Race to Zero,atau alam dalam perlombaaan menuju Nol.

Berkaitan dengan Earth Day (tanggal 22 April) tersebut d Provinsii Bali dilakukan program penanaman sejuta pohon kelor secara serentak di beberapa kabupaten/kota yang tersebar di Bali antara lain : Kota Denpasar di Ubung kaja dan Sida Karya,Kabupaten Badung di Desa Ungasan,Kabupaten Gianyar di Desa Taro dan Sidan, Kabupaten Jembrana di Desa Penyaringan dan Kabupaten Buleleng di Desa Lokapaksa dan Desa Bukti. Untuk di Pulau Dewata/Bali acara penanaman sejuta pohon kelor dipusatkan di Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan,tepatnya di Kelompok Tani Ternak Kerti Winangun Banjar Dinas Bukti. Acara tersebut dibuka  oleh Bapak Gubernur yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Bali dan di laksanakan secara serentak dengan terkoneksi secara Hybrid. Hadir pada acara tersebut : Asosiasi Beyond Moringa Indonesia (ABMI) Dewan Pimpinan Wilayah Bali sekaligus sebagai Penggagas kegiatan. Dalam acara tersebut yang diundang yaitu Pejabat/OPD Provinsi Bali, Pejabat OPD. Untuk merespon kegiatan bulan April yang lalu tersebut itu dilanjutkan dengan pemberian bantuan tanaman kelor sebanyak 1000 batang.

Dalam kesempatan tersebut Koordinator BPP Kubutambahan menyampaikan tekhnik budidaya kelor dari biji dan dari stek batang. Dijelaskan pula kebaikan dan keburukan (plus minus nya) bahwa penanaman kelor yang berasal dari biji jauh lebih baik karena akar tanaman lebih banyak dan lebih kuat sehingga umur tanaman bisa mencapai 50 tahun.Sedangkan dengan stek batang hanya bertahan sampai umur 30 tahun. Penanaman kelor dengan stek rentan terhadap penyakit busuk batang. Kelebihan penanaman dengan stek batang adalah lebih cepat dapat dipanen yaitu 6-9 bulan hst. Sedangkan penanaman dengan biji baru dapat dipanen pada umur 1 (satu) tahun lebih. Menanamn kelor dengan biji memerlukan perlakuan khusus. Koordinator BPP Kubutambahan menyarankan agar tanaman kelor ditanam pada lahan lahan yang kurang produktif atau tidak menggunakan lahan-lahan yang sudah terbiasa ditanami komoditas tanaman palawija (jagung,singkong,kacang tanah) sehingga tetap dipertahankan agar kebutuhan akan pangan tersebut tetap tersedia.

Selanjutnya substansi perkebunan ( I Gede Kardika,SP ) menyisipkan sosialisasi tentang OPT pada tanaman kelapa. Kardika menyampaikan bahwa ada 4 hama penting pada tanaman kelapa diantaranya :

1.       Kumbang nyiur (Oryctyes Rhioceros) : cirri khas dari serangan kumbang ini adalah janur kelapa seperti digunting-gunting berbentuk segi tiga. Kumbang ini menyerang tanaman dari segala umur mulai umur 1-2 tahun sampai tanaman dewasa. Pengendaliannya bisa menggunakan : Insektisida Sevin 5G,furadan 3G,sanitasi kebun dan usahakan menggunakan Insektisida Nabati.

2.       Kumbang sagu ( Rhynchophorus ferruginous). Kumbang ini menyerang dan merusak akar tanaman muda,batang dan tajuk. Gerekan pada pucuk mengakibatkan patah pucuk,lobang gerekan berwarna coklat-kemerahan dan mengeluarkan lendir. Pengendaliannya dengan sanitasi kebun,hindari luka pada tanaman kelapa, secara kimia dapat menggunakan : Insek Thiodan 35 EC, sevin 85 SP dan dianjurkan untuk m,enggunakan Pestisida nabati dari daun mimba , daun mindi, dan umbi gadung.

3.       Hama perusak daun ( Belalang Sexava) : ciri khas menyerang pada musim kemarau, menyerang daun sehingga daun tinggal lidi-lidinya saja. Secara kimia bisa disemprot dengan menggunakan insektisida : Elsan 50 EC,Sumithion 50 EC. Secara biologis bisa menggunakan parasit leefmansis.

4.       Ulat artona (Artona catoxantha). Gejala khas serangan ulat ini adalah pada helaian daun terdapat lubang seperti jendela kecil, jika serangan berat tajuk tanaman seperti layu seperti terbakar,pada bawah daun bekas serangan seperti tangga, tulang daun arahnya melintang seperti anak tangga. Dan masih banyak lagi hama lainnya, namun diharapkan para petani untuk selalu mengamati tanaman kelapanya dan berkoordinasi dengan PPL Wilbin. Setelah pembinaan dengan ceramah-diskusi dilakukan praktek lapang untuk menentukan jenis hama pada tanaman kelapa .

Demikian sosialisasi ini dilaksanakan dan petani sangat berharap bantuan benih kelor dapat didroping tepat waktu agar pertumbuhannya dapat lebih baik dan nantinya tanaman kelor dengan jumlah 1000 tanaman tersebut dapat dibuat menjadi benih induk , diperbanyak dan dikembangkan pada kelompok lainnya bahkan di luar desa Bukti. Aminn.





Sumber Berita : BPP Kubutambahan