(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Rapat Kordinasi Strategi Pencegahan dan Penanganan Gangguan Reproduksi Pada Sapi

Admin distan | 06 November 2024 | 37 kali

Hari ini Rabu , 6 November 2024 bertempat di Ruang Rapat Dinas Pertanian Buleleng dilaksanakan Kegiatan Koordinasi terkait gangguan reproduksi pada ternak sapi, kegiatan ini dipimpin langsung oleh  Kepala Bidang  Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jabatan Fungsional Medik Veteriner, Dokter Hewan sekabupaten Buleleng beserta Staf  PKH.

Dalam koordinasi ini gangguan reproduksi pada ternak sapi merupakan masalah yang sering dihadapi oleh peternak dan dapat berdampak besar pada produkstifitas ternak sapi serata keberlangsungan pada usaha peternakan. Gangguan ini meliputi berbagai kondisi yang menghambat kemampuan sapi betina untuk birahi dan bunting, mempertahankan kebuntingan atau melahirkan dengan sehat dan selamat. 

Beberapa jenis gangguan reproduksi yang umum terjadi pada sapi yaitu:

1. Anestrus (tidak birahi)

Kondisi ini saat sapi tidak menunjukan tanda tanda birahi sehingga sulit untuk menentukan waktu kawin yang optimal.

2. infeksi saluran reproduksi 

Infeksi bakteri menyerangsaluran reproduksi sapi yang menyebabkan keguguran, infeksi ini sering sekali menular melalui perkawinan alam.

3. Keguguran (abortus)

Keguguran terjadi saat kitaka jani mati atau keluar sebelum waktu kelahiran. 

4. distokia (kelaianan melahirkan)

Sapi yang mengalami distokia disebabkan karena anak yang dilahirkan tidak normal atau terlalau besar.

Gangguan ini perlu segera ditangani untuk menjaga kesehatan ternak dan mencegah kerugian secara ekonomis, beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani gangguan reproduksi pada sapi antara lain perbaikan nutrisi, menjaga kebersihan kandang dan menyiapkan perkawianan yang sehat.dengan pengelolaan reproduksi yang baik peternak dapat meningkatkan produksitifitas ternak serta keberhasilan dalam siklus reproduksi sapi betina. 

Dalam koordinasi ini diharapakan petugas kesehatan hewan sekabupaten buleleng yang berada di masing masing kecamatan melaksanakan pemeriksaan pada ternak sapi betina. Dan jika hasil diagnosis petugas kesehatan hewan menunjukan hasil gangguan reproduksi  dapat memberikan pengobanatan yang sesuai atau tindakan medis lainnya guna menanganin penayit tersebut.