Kegiatan Bidang Perkebunan pada hari Senin, 27 Mei 2024 adalah melakukan pengamatan OPT kopi di Subak Abian Pakang Aya, Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kepala Bidang Perkebunan, BPTPHBUN Provinsi Bali beserta staff, POPT Perkebunan, Petugas UPPT Kecamatan Busungbiu, PPL Desa Pucaksari dan didampingi oleh Kelian Subak Abian.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengamatan pada bagian kanopi tanaman kopi kemudian dilakukan pembongkaran pada daerah perakaran. Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kopi tersebut terserang penyakit jamur akar hitam. Penyakit jamur akar yang sering menyerang tanaman kopi yaitu jamur akar putih, akar cokelat dan akar hitam. Gejala serangan dari ketiga jamur tersebut biasanya sama yaitu daun-daun pada tanaman yang terserang menguning, layu dan rontok, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan akar untuk membedakannya.
Penyakit jamur akar hitam pada kopi disebabkan oleh jamur Roselina bunodes. Gejala infeksi jamur akar hitam adalah pohon mati mendadak, pangkal batang dan akar terdapat banyak miselia hitam yang sering bersatu membentuk lapisan hitam. Bagian kulit yang sakit membusuk, dan bila kulitnya terkelupas, terdapat benang hitam di antara kulit dan kayunya. Beberapa cara pengendalian yang dapat dilakukan meliputi sanitasi kebun dengan membongkar tanaman yang sakit bersama akar-akarnya sampai bersih kemudian dibakar, pembuatan drainase yang baik untuk menurunkan tingkat kelembaban tanah di sekitar perakaran, pemilihan varietas tahan, aplikasi agens hayati Trichoderma sp., dan membuat parit isolasi sedalam 60–90 cm, untuk mencegah penyebaran pada tanaman disekitarnya
Pada kesempatan kali ini, Kepala BPTPHBUN Provinsi Bali juga menyerahkan bantuan bahan pengendali berupa PESNAB dan metabolit sekunder Trichoderma. Selanjutnya akan tetap dilakukan pendampingan dan pengamatan rutin untuk mengetahui perkembangan opt di lokasi tersebut.
(Bidang Perkebunan)