Rabu, 26 Juni 2024,
Bimbingan Teknis Peningkatan Produksi
dan Produktivitas Padi Gogo, bertempat di Purisaron Lovina Hotel Desa Pemaron,
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali. Kegiatan ini diselenggarakan oleh
Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura,
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Bimbingan Teknis ini digelar sebagai
upaya untuk meningkatkan kapasitas petani/pelaku usaha komoditas pertanian,
sekaligus juga diharapkan dapat mengakselerasi Peningkatan Produktivitas dan
Produksi Padi Tahun 2024 melalui Penambahan Areal Tanam (PAT), khususnya
penanaman Padi Gogo di Kabupaten Buleleng.
Pada acara ini,
turut hadir Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian
Pertanian Republik Indonesia; Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen
Padi (BBPSI Padi); Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Provinsi
Bali (BPSIP Provinsi Bali); Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Bali; Komandan Kodim 1609/Buleleng; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Buleleng beserta staf; Petani Padi Gogo lingkup Kabupaten Buleleng; dan Petani
Penerima Kegiatan Pompanisasi dan Irigasi Pompa Kabupaten Buleleng.
Bimbingan teknis
ini diawali dengan penyampaian sambutan selamat datang dan paparan progres
serta strategi pencapaian LTT dan PAT Kabupaten Buleleng dari Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Buleleng. Acara kemudian dilanjutkan dengan arahan dan
pembukaan dari Direktur Sayuran dan Tanaman Obat selaku PJ Provinsi Bali. Selanjutnya,
kegiatan bimbingan teknis ini diisi dengan pemaparan materi dari beberapa
narasumber. Direktorat Serealia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
RI memberikan paparan mengenai kebijakan pengembangan padi gogo untuk mendukung
peningkatan ketersediaan pangan di Indonesia. Selanjutnya BPSIP Provinsi Bali
memberikan ulasan mengenai teknologi inovatif budidaya dan pengendalian OPT
Padi Gogo yang Ramah Lingkungan. BBPSI Padi melengkapi pemaparan materi dengan memberikan
pembahasan mengenai optimalisasi teknik penanganan panen dan pascapanen pada
budidaya padi gogo. Bimbingan teknis ditutup dengan pembahasan mengenai teknis budidaya
dan pascapanen padi gogo ramah lingkungan meliputi penyemaian, penanaman, pengendalian
OPT, panen dan pascapanen.
Perluasan areal
tanam padi di lahan kering saat ini menjadi tumpuan besar Pemerintah Indonesia
untuk meningkatkan produksi padi nasional. Upaya Pemerintah dalam mendorong
perluasan tanam padi di lahan kering perlu didukung oleh tersedianya inovasi
teknologi budidaya yang unggul. Padi Gogo adalah komoditas pertanian yang
diusahakan di lahan kering pada daerah yang bercurah hujan rendah atau pada
bagian teratas dari suatu daerah berlereng yang tidak/kurang mampu menampung
air relatif lama.
Kabupaten
Buleleng memiliki potensi yang cukup besar kaitannya dengan pengembangan
budidaya Padi Gogo. Hal ini didasari oleh banyaknya lahan kering yang ada di
Kabupaten Buleleng, yang mana berdasarkan pembaharuan data LBS (Lahan Baku
Sawah) 2019 yang dilakukan pada Tahun 2023 lalu, terdata lahan kering Kabupaten
Buleleng mencapai luas 920,99 Ha. Lahan kering ini tersebar hampir di seluruh
kecamatan di Kabupaten Buleleng, kecuali Kecamatan Tejakula dan Busungbiu.
Namun demikian, saat ini masih sedikit petani Buleleng yang mengusahakan Padi Gogo di lahan milikinya. Diharapkan, dengan adanya kegiatan bimbingan teknis ini, dapat menjadi motivasi bagi petani Buleleng bersama-sama dengan petugas pendamping, untuk mau mencoba dan berusaha membudidayakan tanaman Padi Gogo di lahan-lahan marjinal yang belum termanfaatkan saat ini. Menjadi harapan kita bersama, kegiatan LTT (Luas Tambah Tanam) dan PAT (Perluasan Areal Tanam) di Kabupaten Buleleng dapat terlaksana dengan baik, mampu memberi output dan outcome sesuai dengan target yang ditetapkan, serta mampu memberi kontribusi nyata dalam upaya peningkatan produksi padi nasional.
(Bidang PSP)