Pada hari Jumat, 17 Maret 2023 telah dilaksanakan kegiatan penanaman cabai di lahan milik Balai Benih Desa Tangguwisia. Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Kepala Dinas Pertanian Kab.Buleleng (Ir. I Made Sumiarta), Plt.Sekdis ( Drh. Ni Luh Prima Diantari Wati), Para Kabid lingkup Dinas Pertanian, seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Seririt , Staf Bidang Hortikultura dan perwakilan staf dari masing- masing bidang Dinas Pertanian Kab. Buleleng.
Ada tiga jenis cabai yang ditanam dilokasi ini diantaranya : Cabai rawit Merah, Cabai Rawit hijau dan Cabai besar. Cabai rawit merupakan salah satu jenis cabai yang paling banyak di temukan di Indonesia, ciri khas cabai ini adalah buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas, warna buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika telah masak maka akan berubah warna merah tua. ada dua jenis cabe rawit yang biasa ditemukan yaitu cabai rawit merah dan cabai rawit hijau. cabai rawit merah memiliki rasa pedas yang cukup tajam, bahkan cabai rawit merah disebut-sebut sebagai jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang tinggi, sementara jenis cabai yang hijau berbentuk kecil dan berwarna hijau agak tua, dan jika dibandingkan dengan cabai rawit merah, rasanya tidak terlalu pedas.
Cabai Besar termasuk jenis - jenis cabai yang paling sering digunakan pada masakan Nusantara. Jenis Cabai Besar juga terbagi menjadi dua yaitu Cabai Besar merah dan Cabai Besar hijau. Cabai Besar merah memiliki ciri warna merah menyala dengan bentuk yang agak gemuk, panjang dan dengan ujung yang lancip. Cabai Merah besar memiliki rasa yang tidak terlalu pedas, sehingga cocok untuk bahan tumisan. sedangkan cabai hijau besar digunakan untuk menyedapkan masakan, terutama tumisan.
Kegiatan tanam cabai ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai tindak lanjut untuk mengatasi inflasi komoditi cabai yang terjadi di Kabupaten Buleleng. Kegiatan penanaman cabai sebanyak 5.100 bibit yang ditanam pada lahan seluas 20 are di Balai Benih Tangguwisia.
Sebelum memulai penanaman cabe, telah dilakukan pengolahan lahan dengan pemberian pupuk NPK dan Nitrobacter. Selain itu dilakukan juga pembuatan bedengan, lubang tanam dan pemasangan mulsa. dan lebih lanjut Kepala Dinas Pertanian, Ir. I Made Sumiarta mengatakan bahwa penanaman cabai di Balai Benih ini diharapkan mampu menekan inflasi produk pertanian utamanya komoditi Cabai di pasar. penanaman cabai ini harus dilakukan secara kontinuitas agar ketersedian Cabai di Pasar dapat terpenuhi, dan harus ada kebijakan sinergi dengan PD Swantantra dalam upaya ketersedian cabai di pasar agar cabai tidak langka di pasar kata kadis sumiarta.