Rapat Rutin Di Kelompok Tani Eka Jati Amertha

Selasa, 9 Juli 2024 diadakan rapat oleh Kelompok Tani Eka Jati Amertha yang berlokasi Di Banjar Dinas Tista, Desa Dapdap Putih. Rapat diadakan pada pukul 18.00 Wita sampai selesai. Adapun alasan rapat dilakukan sore hari dikarenakan anggota kelompok yang berprofesi sebagai petani sedang sibuk pemanenan kopi. Sebagaimana yang diketahui bulan Juli biasanya awal dari musim panen kopi dimana para petani kopi akan disibukkan oleh kegiatan tersebut.

Dalam rapat kali ini dihadiri oleh PPL Desa Dapdap Putih dan anggota dari Kelompok Tani Eka Jati Amertha. Adapun agenda yang dibahas dalam rapat ini yakni :

1. Masalah tenaga untuk petik kopi dan cengkeh sangat sulit

2. Pasca panen kopi dan cengkeh

Seperti yang diketahui tahun ini dapat dikatakan tahun berkah untuk petani kopi. Karena dalam sejarahnya harga kopi saat ini melambung tinggi. Berdasarkan info dari salah satu petani untuk kopi yang baru habis dipanen diberi harga Rp 15.500/kg harga di petani, sedangkan kopi biji kering diberi harga Rp 73.000/kg, dan kopi serbuk dihargai Rp 130.000/kg. Dibalik kebahagiaan petani tentunya ada kendala yang dihadapi yakni sulitnya mencari tenaga petik kopi. Dalam rapat kali ini banyak anggota yang mengeluh karena kesulitan mencari tenaga petik kopi, padahal hasil tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Untuk pembahasan yang kedua anggota mengeluhkan  mengenai pasca panen. Jika sebelum-sebelumnya petani kopi yang dipetik biasanya langsung dijual dan ada beberapa juga yang menjemur hingga kering. Di sini PPL hanya memberikan masukan kepada anggota jika ingin mendapatkan hasil yang lebih tinggi ada baiknya kopi yang habis dipanen dijemur dan dijual saat biji sudah kering. Karena lebih menguntungkan menjual biji kering daripada biji basah. Hanya saja ada kurangnya. Kurangnya petani lebih disibukkan untuk penjemuran kopi serta biayanya juga nambah untuk penyewaan mesin pengupas kulit kopi (huller).

(BPP Busungbiu)