(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Pendampingan Tim Verifikasi Satker TP Distanpangan Bali Kegiatan Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi) T.A. 2023

Admin distan | 06 Februari 2023 | 123 kali

          Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi) merupakan kegiatan yang termasuk dalam RPJMN 2020-2024 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanianpada Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai kegiatan prioritas nasional yang pelaksanaannya dipantau oleh Bappenas. SasaranKegiatan Budidaya padi Biofortifikasi Tahun 2023 seluas 150.000 ha. Untuk tahun 2023 telah dialokasikan anggaran kegiatan budidaya padi biofortifikasi pada lokus stunting di 27 Provinsi di Indonesia.

Kabupaten Buleleng termasuk salah satu kabupaten Lokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi (sesuai Keputusan Menteri PPN/Kepala          Bappenas No. 10/M.PPN/HK/02/2021. Sehingga Provinsi Bali khususnya Kabupaten Buleleng menyambut baik fasilitasi kegiatan budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi). Budidaya padi kaya gizi ditujukan untuk penyediaan beras yang kaya gizi, terutama untuk mengatasi kondisi stunting.


Kegiatan budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi) dilaksanakan pada lokasi focus intervensi penurunan stunting atau lokasi yang berdekatan dengan lokasi focus jika pengembangan budidaya tidak memungkinkan dilakukan pada daerah yang menjadi lokus tersebut.

Senin, 6 Pebruari 2023 dilaksanakan Pendampingan Tim Verifikasi Satker TP Distanpangan Bali Kegiatan Padi Kaya Gizi TA 2023 di Subak Lanyahan dan Subak Babakan Kerobokan Kecamatan Sawan serta di Subak Ringdikit Kecamatan Seririt. Hadir pada kegiatan tersebut Tim Verifikasi Distanpangan Bali, Kepala Bidang Tanaman Pangan bersama Penyuluh Pertanian Ahi Muda (Substansi Produksi Tanaman Pangan), POPT Ahli Muda (Substansi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan), Koordinator P2K Sawan, Koordinator P2K Seririt, POPT, PPL Wilbin serta petani pelaksana kegiatan.

 Pengembangan padi kaya gizi diharapkan dapat membantu tercapainya program pemerintah tersebut karena padi ini memiliki kandungan gizi dan manfaat yang lebih dibanding padi lainnya, diantaranya memiliki kadar amilosa 16,6% dan potensi Zn 34,51 ppm sehingga membantu agar tidak kekurangan mineral mikro (Zn) di dalam tubuh manusia yang berdampak pada gangguan metabolisme dalam tubuh, berlanjut pada pertumbuhan yang tidak normal (stunting).

Kedepan diharapkan semua pihak ikut mendukung dan berkomitmen penuh dalam pengembangan padi kaya gizi ini, mengedukasi masyarakat dan penguatan kelembagaan serta pemasarannya sehingga apa yang menjadi program pemerintah tersebut dalam tercapai.

 


(Bidang TP)