Rabu, 5 Juni 2024
Bertempat di Balai Subak Abian Palasari, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dilaksanakan Sekolah Lapang (SL) Budidaya Ramah Lingkungan Komoditas kopi Pertemuan ke empat Pada kesempatan ini dihadiri oleh Tim Penyuluh Pertanian (Komang Arsy Pratiwi, SP dan Ni Made Candraningsih, SP, Ketut Widnya, SP), Bapak Adi dari UPPT Kecamatan Sawan dan para petani perwakilan dari Subak pelaksana kegiatan SL Budidaya Ramah Lingkungan Komoditas Kopi
Materi yang disampaikan pada pertemuan hari ini yaitu tentang pemangkasan, tujuan pemangkasan, tanaman penaung kopi dan pengaturan naungan tanaman. Dalam pemangkasan batang Tunggal ada dua yaitu :
1. Pangkas bentuk
Batang tanaman Belum Menghasilkan atau Tanaman Menghasilkan yang mempunyai ketinggian ± 1 m dipenggal dan tiga cabang primer dipotong/disunat pada ketinggian 80–100 cm sebagai unit tangan "Etape I"
2. Pemangkasan Lewat Panen/Pemeliharaan
Pemangakasan bertujuan mempertahankan keseimbangan kerangka tanaman yang diperoleh dari pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang-cabang tidak produktif. Cabang tidak produktif yang dibuang meliputi: cabang tuayang telah berbuah 2–3 kali, cabang balik, cabang liar, cabang cacing, cabang yang terserang hama dan penyakit, serta tunas air.
3. Pemangkasan Peremajaan
Dalam pemangkasan peremajaan ada dua metode yaitu pemangkasan sisi dan pemangkasan Potong habis
Tanaman penaung berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya matahari pada tanaman dengan penaung tanaman kopi juga tidak terpapar suhu udara yang terlalu panas. Perbedaan temperatur antara siang dan malam juga menjadi tidak terlalu signifikan dengan adanya tanaman penaung. Iklim mikro di perkebunan kopi pun menjadi lebih stabil. Selain itu, tanaman penaung juga dapat menahan angin dan erosi. Searah-serasah yang dihasilkan oleh tanaman penaung juga menambah sumber nutrisi organik tanah. Syarat Tanaman Penaung adalah perakarannya dalam untuk memperkecil kompetisi air dan unsur hara dengan pohon kopi, mudah diatur secara periodik sehingga tidak menghambat waktu pembungaan kopi,tidak menjadi sumber hama dan penyakit tanaman kopi dan termasuk dalam golongan leguminosa.
Diharapkan dengan adanya kegiatan sekolah lapang ini dapat mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh petani di Desa Lemukih.
(BPP SAWAN)