Secara umum peternak di pedesaan kalau penulis amati hampir 99 persen dalam budidaya ternaknya tidak menyiapkan pakan ternaknya secara kusus ,dimana selama ini lebih berserah pada kemurahan alam dimana saat musim hujan hijauan pakan ternak tumbuh subur sehingga tidak masalah bagi peternak untuk mencari makanan ternak karna begitu cepatnya pertumbuhan hijauan pakan ternak berupa rumput dan juga dan hijauan lain seperti lantoro gamal ,turi dll bahkan tak sedikit dari peternak memotong atau merabas karna terlihat mengotori kebun atau lahan pertaniannya. Namun begitu menghadapi musim kemarau dimana pakan hijauan sebaliknya tidak tumbuh pesat seperti musim hujan ditambah lagi populasi ternak demikian meningkat tentu menjadi beban bagi peternak terutama peternak kecil yg mana usahanya sebagai sambilan dan tidak merupakan pekerjaan pokok paling banyak pelihara ternak sapi kisaran tidak lebih dari 5 ekor dan disaat musim kemarau bersamaan dengan sulitnya pakan hijauan peternak lebih memilih menjual ternaknya walaupun disaat itu harga kurang bersahabat karna juga bersamaan musim petik cengkeh,kopi petani tidak mau direpotkan dengan cari pakan hijauan diluar kebun nya sendiri , tapi kalau penulis amati tentu yg dirugikan adalah peternak itu sendiri kalau dianalisis secara ekonomi. Sebenarnya kalau saja peternak mau memanfaatkan lahan kebunnya dengan membudidayakan tanaman pakan disela sela tanaman pokok asal pengaturan pencahayaan baik niscaya petani ternak tak akan kekurangan pakan di saat musim pacekliknya pakan tentu disini tentu dibarengi dengan perawatan yg benar seperti :pengairan ,pemupukan dll sehingga keberadaan pakan tetap stabil tak mesti cari keluar dari lahan dimiliki disamping itu bisa diolah dengan sistim hay dan silase hal ini bisa meningkatkan gisi pakan sehingga ternak akan lebih cepat besar dan lebih sehat dibanding diberi pakan langsung dan juga dengan sistim tersebut peternak tidak mesti keburu buru dalam menjual ternak dan juga bisa menunggu harga lebih baik tentu yang akan berdampak terhadap tingkat pendapatan petani dan kesejarteraanya, dibanding keburu buru harus jual dengan harga rendah yg lebih menguntungkan bagi pihak pembeli.
(BPP Busungbiu)