Pada Hari Rabu, 21 Agustus tahun 2024, Fungsional Analis PSP dan Tim Teknis Bidang PSP melalui kegiatan Irigasi Perpompaan melaksanakan kegiatan monitoring terhadap progres fisik dan pengelolaan dari kegiatan irigasi perpompaan. Sasaran dari kegiatan Irigasi Perpompaan ini adalah untuk lahan-lahan sawah yang menanam padi dengan kondisi lahan rawan kekeringan dan lahan dengan IP<2.
Lokasi monitoring pertama dilaksanakan di Subak Lebeha
desa Bungkulan Kecamatan Sawan. Untuk capaian progres fisik kegiatan irigasi
perpompaan sudah mencapai 90% dengan capaian pada pembangunan rehabilitasi
sumur gali dan rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi tersier.
Sebagaimana perencanan awal terhadap pengelolaan air irigasi untuk komoditas
padi, baik itu air permukaan maupun air tanah akan dilaksanakan pengaturan dan
dimufakatnya dalam rembug subak. Rekayasa pengelolaan air irigasi akan diatur
terutama bagi lahan - lahan yang selama ini kekurangan air dan terancam
kekeringan terutama pada MT III. Arah penyaluran air irigasi kelahan dimaksud
pun dibarengi dengan perbaikan irigasi sehingga air yang dihasilkan akan
tersuplai secara optimal. Dengan terpasangnya 2 unit pompa akan mampu
memberikan dampak pada adanya Perluasan Arean Tanam (PAT) di subak Lebeha. Sebagaimana
keterangan dari ketua kelompok Subak Lebeha panen raya padi akan dilaksanakan
pada minggu akhir bulan Agustus dan penanaman baru di MT III dilaksanakan
pertengan bulan September, sehingga dampak dari kegiatan yang didapatkan oleh
kelompok baru dapat terlaporkan luas tanam pada bulan September.
Lokasi monitoring berikutnya adalah Subak Lanyahan Pakisan, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan. Tim didampingi oleh kelian Subak Lanyahan Pakisan dimana sasaran dari kegiatan Irigasi Perpompaan ini adalah untuk lahan-lahan sawah yang menanam padi dengan kondisi lahan dengan IP<2. Untuk capaian progres fisik kegiatan irigasi perpompaan sudah mencapai 90% dengan capaian pada pembangunan dam kecil, bak sadap dan rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi tersier. Sama halnya dengan subak Lebeha, perencanaan awal pada Subak Lanyahan Pakisan terhadap pengelolaan sumber-sumber air tambahan untuk komoditas padi akan diambil dari air permukaan berupa aliran air sungai yang berada dibawah lahan yang diusahakan dengan jarak sumber air kelahan pada bagian hulu sepanjang 6 meter. Pengelolaan air irigasi akan dimanfaatkan dengan lahan seluas 11 ha. Biaya operasinal akan dibebankan dari kas kelompok dengan kesepakan yang diambil melalui rembug subak. Rekayasa pengelolaan air irigasi akan langsung di suplai melalui saluran irigasi terbuka dengan pengaturan melalui bak bagi sesuai dengan luasan lahan masing-masing anggota. Berdasarkan pengamatan lapangan dampak dari terbangunnya irigasi perpompaan ini sudah dimanfaatkan oleh anggota sesuai laporan luas olah lahan disertai bukti foto dokumentasi per tanggal 21 Agustus 2024 adalah seluas 0,35 ha. Dengan pompa tersebut diharapkan volume air yang dihasilkan akan mampu mengairi lahan sawah seluas 11 ha, terutama pada musim tanam ketiga. Hal ini menjadi salah-satu faktor dalam mendukung perluasan areal tanam di Subak Lanyahan Pakisan pada khususnya. Tim Teknis menyampaikan bahwa kegiatan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Untuk itu, diharapkan salah satu pendukung dari ketahanan pangan nasional berupa perluasan areal tanam dapat tercapai di tahun ini dan dapat memberi manfaat secara berkelanjutan untuk tahun-tahun selanjutnya.