(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Pengamatan OPT di Subak Sidayu, Kelurahan Penarukan

Admin distan | 13 September 2022 | 81 kali

Dalam budidaya tanaman padi, maka tidak akan terlepas dari ancaman hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tersebut. Serangan hama dan penyakit apabila dalam pengendaliannya kurang tepat, maka dapat menurunkan produktivitas dari tanaman padi tersebut. 

Pada pengamatan hari ini di temukan serangan Penggerek Batang di Subak Sidayu, Kelurahan Penarukan milik Gede Suadiaya dengan intensitas serangan seluas 2 Ha dan luas waspada serangan semlah 5 Ha varietas Ciherang dengan umur tanaman 20 hari. Pengamatan dilakukan langsung oleh POPT Kecamatan Buleleng Nyoman Sudiarsa, S. dan Vani Silvana, SP. serta di dampingi oleh PPL Wilbin Kelurahan Penarukan Ir. Ketut Putrayasa. _(Selasa, 13/9/2022).

Penggerek batang padi adalah salah satu hama yang paling sering menyerang tanaman padi dengan intensitas serangan sampai 90%. Hama ini menyerang tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif. Gejala yang ditimbulkan dari serangan hama penggerek batang secara umum ada 2 jenis, yaitu sundep dan beluk.

Untuk gejala sundep, serangan dimulai dengan larva ngengat merusak tanaman padi sebelum memasuki fase vegetatif (masa pembungaan) dan gejalanya mulai terlihat ketika tanaman padi berumur 21 hari setelah pindah tanam. Selanjutnya setelah 1 minggu, larva ngengat akan bertelur dan meletakkannya pada batang tanaman padi, dan selang 4-5 hari telur akan menetas sekaligus merusak sistem pembuluh tanaman yang terdapat pada batang padi. Dampak visualnya yaitu pucuk batang padi menjadi kering kekuningan serta mudah dicabut. Sedangkan untuk gejala beluk, serangannya terjadi pada fase generatif (masa pembentukkan malai). Dampak serangan yang ditimbulkan menyebabkan bulir padi menjadi hampa akibat proses pengisian bijinya tidak berjalan sempurna karena kerusakan pada pembuluh batang padi. Kerugian hasil yang disebabkan oleh gejala beluk berkisar 1-3% dengan rata-rata 1,2%. Maka dari itu, upaya pengendalian OPT perlu dilakukan untuk mencegah kerugian akibat serangan penggerek batang. Adapun cara-cara pengendalian hama penggerek batang padi yaitu :

a) Pengaturan Pola Tanam

- Melakukan penanaman secara serentak dalam areal penanaman yang luas agar tanaman padi berada pada fase yang sama sehingga perkembangan serta penyebaran sumber hama di lapangan dapat ditekan.

- Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan padi sehingga dapat memutus siklus hidup hama.

- Pengelompokkan persemaian yang bertujuan untuk memudahkan upaya pengumpulan telur penggerek batang secara masal.

b) Pengendalian Secara Mekanik

- Secara mekanik dilakukan dengan cara mengumpulkan kelompok telur penggerek batang padi di persemaian dan di pertanaman, serta penangkapan ngengat dengan menggunakan lampu perangkat.

c) Pengendalian Hayati

- Pemanfaatan musuh alami baik parasitoid, predator, maupun pathogen

- Konservasi musuh alami dengan cara menghindari aplikasi insektisida secara semprotan.

d) Pengendalian Secara Kimiawi

- Menggunakan aplikasi insektisida sistemik saat tanaman padi berumur 2-3 minggu.





Sumber Berita : BPP BULELENG