Seiring dengan pemanfaatan pupuk kimia, membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem pertanian. Peningkatan kesadaran akan kerusakan yang diakibatkan oleh pupuk kimia sintesis telah mendorong pencarian alternatif yang lebih berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk organik dan peran mikroorganisme seperti Nitrobakter dalam pertanian. Nitrobacter merupakan jenis bakteri tanah yang berperan penting dalam siklus nitrogen alami. Manfaat utama Nitrobacter dalam siklus nitrogen memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan tanaman dan produktivitas pertanian secara keseluruhan.
Senin, 2 Desember 2024 dilaksanakan kegiatan pengaplikasian Nitrobacter di Subak Kepel , Desa Poh Bergong di lahan milik I Komang Sudida dengan luas lahan 0,4ha. Untuk mengaplikasikan bakteri nitrobacter ini dapat dilakukan dengan cara yaitu disemprotkan ke tanaman dengan dosis larutan nicrobacter sebanyak 2 – 3 gelas aqua untuk dicampurkan ke dalam tanki ukuran 14 – 16 liter air, kemudian semprotkan pada daun-daun tanaman padi, pada daun-daun itulah nitrobacter melekat dan berperan untuk mengikat nitrogen dari udara, kemudian diubah menjadi nitrit, kemudian diubah lagi menjadi nitrat dan langsung diserap oleh tanaman.
Nitrobacter dapat memberikan banyak manfaat untuk tanaman padi, di antaranya:
• Meningkatkan kesuburan tanah
Nitrobacter dapat mengubah tanah tandus menjadi tanah yang subur dan gembur.
• Menjaga keseimbangan nitrogen
Nitrobacter berperan penting dalam menjaga keseimbangan nitrogen di tanah dan air.
• Mengurangi penggunaan pupuk kimia
Nitrobacter dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia karena dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara nitrogen secara alami di tanah.
• Membantu pertumbuhan tanaman
Nitrobacter dapat membuat tanaman lebih sehat, daunnya lebih hijau, dan terhindar dari serangan hama.
• Menjaga kelestarian lingkungan
Penggunaan nitrobacter dapat membantu melestarikan lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran akibat pupuk kimia.
PPL wilbin Poh Bergong merekomendasikan Nitrobacter ini kepada petani setelah dilakukan percobaan terlebih dahulu di subak kubu gembong dan subak celuk tengulun dan berhasil meningkatkan produktivitas padi pada lahan yang teraplikasi. Diharapkan kedepannya petani atau pelaku utama mau dan mampu menyerap inovasi baru terlebih inovasi yang ramah lingkungan.