(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENGAMATAN PENYAKIT TUNGRO DI SUBAK BEBAU DESA KAYUPUTIH

Admin distan | 13 Maret 2023 | 115 kali


Pada hari ini Senin, 13 Maret 2023 berlokasi di Subak Bebau Desa Kayuputih Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng dilakukan pengamatan OPT Padi khususnya Penyakit Tunggro yang mulai menyerang Subak tersebut. Subak Bebau merupakan salah satu subak yang memiliki luas lahan 44 ha dengan jumlah anggota 67 orang. Subak Bebau terletak di ketinggian sekitar 500 mdpl dengan pola tanam Padi sepanjang tahun. Dengan kondisi tersebut menyebabkan Subak Bebau rentan terhadap serangan OPT seperti Tikus, Blast, Kresek dan Tungro. Seperti yang terjadi saat ini adalah adanya serangan penyakit Tungro pada tanaman padi yang sudah berumur 50 hst. Turut hadir pada kegiatan hari ini yaitu POPT Kec. Banjar, PPL Wilbin Kayuputih, Kelian Subak Bebau dan beberapa anggota subak yang terdampak serangan penyakit ini.

Pada kesempatan tersebut POPT ( Rosma ) menyampaikan bahwa sudah terdapat gejala serangan penyakit Tunggro dengan intensitas ringan sampai sedang, POPT juga menjelaskan bahwa penyakit tunggro merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi ganda dari 2 jenis virus yang berlainan. Kedua virus yang dimaksud adalah Rice Tungro Spherical Virus (RTSV) dan Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV). Sebenarnya, penyakit ini bisa ditularkan oleh beberapa jenis hewan serangga, tetapi yang paling cepat menularkan dan menyebarkannya adalah spesies wereng hijau. Sementara itu, penyebaran tungro sangat dipengaruhi oleh populasi wereng hijau. sehingga semakin padat dan luas populasi wereng hijau, maka semakin luas penyebaran penyakitnya. Tanaman padi yang sudah terserang penyakit tungro akan memperlihatkan beberapa gejala yaitu Perubahan warna pada daun muda tanaman padi yang menguning hingga berwarna jingga, Daun-daun tersebut juga terlihat melintir, Tanaman padi menjadi kerdil karena jarak antar buku atau ruas memendek, Jumlah tanaman padi muda atau anakan menjadi berkurang drastis karena lebih rentan terserang virus tungro, Jika terus dibiarkan saja, gabah akan berubah bentuk dan pastinya menurun secara kuantitas. PPL wilbin Kayuputih ( I Putu Sila Kencana )  juga menambahkan agar petani semakin sering melakukan pengamatan untuk mengantisipasi perkembangan wereng hijau, pengamatan hama dan penyakit ini sangat diperlukan untuk mengetahui hama apa yang menyerang pada saat itu, sehingga bisa dilakukan pencegahan secara dini dan intensif. Selain itu petani juga diharapkan tidah patah semangat dan terus melakukan pencegahan dengan penyemprotan menggunakan pestisida secara bijak dan tepat sasaran agar perkembangan wereng hijau dan Tunggro tidak meluas. Sebagai tindak lanjut maka POPT akan menganalisis tingkat serangan serta membuat laporan serangan guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.


(BPP Banjar)