Telah berlangsung kegiatan pelayanan IB pada ternak sapi, yang dilakukan oleh petugas inseminator BPP Kec. Busungbiu, bertempat di Desa Bengkel. Peternak sapi atas nama Ketut tingtung dengan kode semen T005 11240. (5/3)
Sekilas tentang Inseminasi Buatan. Inseminasi Buatan pada sapi (kawin suntik) adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.
Tujuan IB :
1. Memperbaiki mutu genetika ternak
2. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya
3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama
4. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur
5. Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.
Keuntungan IB :
1. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan
2. Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik
3. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding)
4. Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam jangka waktu yang lama
5. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati
6. Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar
7. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Waktu Melakukan IB :
Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :
Permulaan birahi : 44%,
Pertengahan birahi : 82%,
Akhir birahi : 75%,
6 jam sesudah birahi : 62,5%,
12 jam sesudah birahi : 32,5%,
18 jam sesudah birahi : 28%,
24 jam sesudah birahi : 12%
Prosedur IB :
Prosedur Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut: Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan (thawing) terlebih dahulu dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air hangat atau meletakkannya di bawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37?C, jadi semen/straw tersebut dimasukkan dalam air dengan suhu badan 37?C, selama 7-18 detik. Setelah di thawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue, Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan menggunakan gunting bersih, Setelah itu plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw, Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam kandang jepit, ekor diikat.
Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai sarung tangan (glove) pada tangan yang akan dimasukkan ke dalam rectum, Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan lebih dahulu, Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan ‘posisi ke empat’. Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka gun dikeluarkan dari uterus dan servix dengan perlahan-lahan.